DEPOSTBALI,- Bali United dipastikan tidak bisa memainkan pertandingan paruh kedua BRI Liga 1 2022/2023 di kandang sendiri, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Hal tersebut lantaran stadion kebanggan Semeton itu tengah menjalani proses renovasi tahap akhir untuk menyambut gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada bulan Mei hingga Juni mendatang.
Akibat dari proses renovasi tersebut, pasukan Serdadu Tridatu pun menggunakan dua stadion lain sebagai kandang musim ini di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo Sleman.
Terhitung sebanyak delapan laga kandang akan dilakoni oleh tim racikan Stefano Cugurra ini di Kota Pelajar demi menyukseskan perhelatan Piala Dunia U-20 2023 yang menjadikan Bali sebagai salah satu kota tuan rumah.
Secara perhitungan, memang perpindahan markas sementara ini pastinya membawa dampak tersendiri, baik positif maupun negatif.
Salah satu dampak nyata yang akan dirasakan oleh Bali United adalah minimnya dukungan langsung dari suporter sendiri selama berkandang di Jawa Tengah ini.
Faktor jauhnya jarak dari Pulau Dewata tentu mereduksi jumlah pendukung yang menemani perjuangan Ilija Spasojevic cs sepanjang sisa musim ini.
Kehadiran dan dukungan penuh dari Semeton langsung di bangku tribun memang memiliki dampak yang sangat besar bagi pasukan Serdadu Tridatu.
Hal tersebut dapat dilihat dari catatan empat kemenangan dari total enam laga kandang yang dimainkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Baca juga: Gurun di Arab Saudi yang Tandus, Kini Berubah Ditumbuhi Banyak Tanaman Hijau
Coach Teco pun mengamini bahwa bermain di kandang sendiri apalagi disaksikan oleh ribuan suporter mampu memberikan tambahan semangat bagi timnya.
Pelatih asal Brasil tersebut mencontohkan Persija Jakarta yang mampu menyegel kemenangan 3-2 atas Bali United kemarin (15/1) di hadapan pendukungnya meski sempat dikejar oleh Serdadu Tridatu.
"Pasti faktor tuan rumah terlihat. Persija adalah tim tuan rumah, bermain di Patriot, dan Jakmania bisa memberi semangat untuk timnya, meskipun pada babak pertama tertinggal, tetapi mem-push semangat untuk timnya,” ujar Coach Teco.
Coach Teco tentu tidak ingin menyalahkan keadaan, tetapi sebaliknya, dirinya justru
menekankan kepada Privat Mbarga cs untuk cepat beradaptasi dengan kondisi seperti saat ini.
Apalagi Bali United sudah pernah mengalami situasi serupa di mana tidak bisa bermain di kandang sendiri dan tanpa penonton saat BRI Liga 1 2021/2023 dan enam pertandingan terakhir putaran pertama lalu.
Bahkan musim lalu yang berformat bubble alias terpusat di satu kota dan melarang adanya suporter mampu dilalui Serdadu Tridatu dengan menjadi juara.
Maka dari itu, Coach Teco mengingatkan pentingnya menjaga semangat bertanding dan mental tangguh untuk menyapu bersih semua laga di manapun dimainkan.
“Kami sekarang harus beradaptasi karena tidak bisa bermain di Dipta karena Piala Dunia. Kami harus bermain di Bantul melawan PSM. Kami harus beradaptasi, tetapi kami sudah melewati era covid dan bubble kemarin juga bermain tanpa penonton. Sekarang saya pikir di Bantul sedikit penonton dan tidak banyak yang datang di sana. Kami harus bermain sesuai jadwal dari federasi, tetapi klub seperti Persija yang bisa bermain di rumah pasti lebih bagus," pungkas Coach Teco.*
Baca juga: Puskesmas 4 Denpasar Selatan Rutin Laksanakan PSN untuk Mencegah Penyebaran Virus Dengue