Desa Tenganan Pegringsingan Bali, Destinasi Wisata dengan Tradisi yang Unik

Wisata —Selasa, 7 Dec 2021 12:57
    Bagikan  
Desa Tenganan Pegringsingan Bali, Destinasi Wisata dengan Tradisi yang Unik
Desa Tenganan Pegringsingan Bali, Destinasi Wisata dengan Tradisi yang Unik - kemendikbud

DEPOSTBALI- Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi gerbang wisatawan dunia. Budaya yang dimiliki pulau ini menjadi salah satu daya tarik yang cukup diminati oleh wisatawan baik asing maupun domestik. Salah satu budaya Bali yang menjadi daya tarik wisatawan yaitu adanya Desa Tenganan Pegrisingan.

Tenganan adalah sebuah desa tradisional di pulau Bali. Desa ini terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem di sebelah timur pulau Bali. Tenganan bisa dicapai dari tempat pariwisata Candi Dasa dan letak kira-kira 10 kilometer dari sana.

Desa Tenganan berada di kabupaten Karangasem. Selain itu, desa Tenganan masuk dalam salah satu objek wisata Bali timur yang memiliki keunikan tersendiri. Pastinya suasana desa Tenganan berbeda dengan objek wisata Bali yang lain.

Keunikan dari desa Tenganan Pegringsingan terdapat pada adat istiadat desa Tenganan yang berbeda dengan adat istiadat desa lain di Bali. Pengunjung yang pertama kali datang ke desa Tenganan Pegringsingan, akan dapat langsung melihat keunikan desa Tenganan Pegringsingan dari bentuk pekarangan. Selain itu, bentuk rumah serta tata letak bangunan atau rumah penduduk Desa Tenaganan sangat unik.

Lokasi dan Harga Tiket Masuk Desa Tenganan

Desa Tenganan merupakan salah satu desa tradisional yang berada di bagian Timur Pulau Bali, lebih tepatnya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Letaknya cukup jauh dari Kota Denpasar yakni sekitar 70 km, dengan waktu perjalanan kurang lebih 2 jam. Harga tiket masuk ke desa ini dikenakan donasi sebesar kurang lebih Rp10.000/orang dan biaya parkir sekitar Rp5.000/mobil.

Sejarah Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem Bali
Latar belakang sejarah bagaimana asal mula nama Desa Tenganan Pegringsingan bisa dijelaskan dari beberapa narasi mitologi yang ada hubungan dengan nama Desa Tenganan Pegringsingan yang sejauh ini secara samar-samar masih hidup di kelompok warga Desa Tenganan Pegringsingan.

Baca juga: Resep Cemilan Grubi Ubi Ungu yang Manis dan Renyah

Baca juga: Drama Korea Happiness Episode 9 Sub Indo, Antibody

Asal Usul Nama Desa Tenganan Pegringsingan Bali

Menurut catatan sejarah desa tenganan, nama tenganan ini berawal dari kata “tengah” atau “Ngatengahang”,
yang artinya sama dengan “mengarah ke wilayah yang lebih dalam”.

kata itu kuat hubungan dengan sejarah gerakan masyarakat desa tenganan dari wilayah pinggir pantai ke arah atas, wilayah permukiman di tengah-tengah bukit-bukit. persisnya ke sebuah Bukit yang ada di posisi Bukit Barat yakni Bukit Kauh dan Bukit Timur yakni ada di Bukit Kangin.

Sedangkan narasi lainnya sejarah desa tenganan pegringsingan di desa manggis karangasem Bali ini ialah,
warga tenganan ini awalnya berawal dari Desa Peneges Gianyar, yang dahulu kala nama tempat ini ialah Bedahulu.

Menurut cerita rakyat, Raja Bedahulu pernah kehilangan satu kuda kesayangannya kemudian mengirim beberapa orang untuk menelusurinya ke Timur. Kuda itu rupanya diketemukan dan meninggal oleh Ki Patih Tunjung Biru, ajudan Raja.

Atas loyalitasnya, Ki Patih tunjung Biru memperoleh kuasa untuk mengendalikan wilayah yang mempunyai wewangian dari bangkai kuda itu. Ki Patih memperoleh wilayah yang lumayan luas karena ia memotong bangkai kuda itu dan menebarkannya sepanjang yang ia dapat kerjakan. Itu asal-usul dari wilayah Desa Tenganan

Daya Tarik Desa Tenganan Pegringsingan Bali

Tenganan Pegringsingan Village atau Tenganan Ancient Village merupakan satu dari tiga desa Bali Aga, yang berada di pulau Bali. Sehari-hari, kehidupan di desa tenganan bali ini masih ditata dengan Hukum Adat yang terkenal dinamai Awig – Awig. Ketentuan hukum adat di desa tenganan ini rupanya telah tercatat semenjak era ke -11 dan telah diperbarui di tahun 1842.

Hal itu dapat disaksikan dari masih dipertahankannya teknik penataan letak bangunan, selanjutnya letak Pura yang mengikut ketentuan adat secara turun-temurun.

Tidak hanya sejarahnya yang unik, ada sesuatu hal menarik yang lain yang bisa anda dapatkan saat mengunjungi desa tenganan pegringsingan Bali ini.dan berikut beberapa keunikan desa tenganan pegringsingan manggis di karangsem ini

Baca juga: Pantai Melasti Ungasan Destinasi Wisata Bali Sebagai Pesaing Pantai Pandawa

Baca juga: Drama Korea Happiness Episode 9 Sub Indo, Antibody

1. Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Kain Gringsing

Mata pencarian khusus warga Desa Tenganan Karangasem Bali ini sesungguhnya ialah profesinya sebagai petani di bali. akan tetapi, beberapa masyarakat lainnya, bermata pencarian sebagai pengrajin. Dan kerajinan yang dibuat pengrajin desa tenganan bali yang populer diantaranya anyaman bambu, ukir-pahatan hinga lukisan di atas daun lontar dan kain tenun.

Yang unik dari warga desa tenganan bali ini ialah dalam jual-beli, mereka masih mengaplikasikan adat mekanisme barter di kehidupan satu hari – harinya.

Ada sesuatu hal menarik hasil dari kerajinan desa tenganan karangasem bali ini, yakni Kain Tenun yang oleh penduduknya dengan nama Kain Gringsing,

Perlu anda ketahui, jika warga desa tenganan ini dari dulu sampai saat ini secara turun-temurun populer dengan kepiawaiannya membuat kain tenun Gringsing.

Langkah membuat Kain Gringsing di Desa Tenganan Bali ini ditangani dengan tehnik atau langkah yang tradisionil yakni Ganda ikat, dan dipercaya tehnik tenun ini cuman berada di Desa Tenganan Bali, dan tidak dapat diketemukan di wilayah kepulauan indonesia yang lain.

Karena sangat unik dan langka, hasil kerajinan unik desa tenganan Bali ini, namanya benar-benar populer sampai ke penjuru dunia, karena itu desa tradisional bali ini sampai sekarang termasyur sebagai Desa Tenganan Pegringsingan.

2. Mempunyai tradisi unik Perang Pandan

Warga desa, mempunyai adat yang paling unik dan jadi daya tarik khusus pariwisata Tenganan Pegringsingan. Tiap tahun di antara bulan Juni dan Juli, diadakan adat Mekare-kare/Mageret Pandan (perang pandan).

Adat ini dilaksanakan untuk latih psikis dan fisik masyarakat desa. Di saat acara perang pandan tengah bulan Juli, anda akan menyaksikan banyak photografer yang mengulas acara ini.

Mekare-kare ialah pucuk acara upacara desa Tenganan Karangasem. Warga lokal desa menyebutkan nama upacara desa bernama Usaba Sambah. Upacara Usaba Sambah mempunyai waktu 1 bulan dan perang pandan umumnya diselenggarakan 2 sampai 4 kali.

Jadwal Pelaksanaan Tradisi Perang Pandan

Untuk jadwal perang pandan di desa Tenganan digelar setiap tahun, dan tidak memakai kalender masehi, tetapi memakai kalender warga lokal. Umumnya agenda perang pandan di desa Pegringsingan diselenggarakan di bulan Juni atau Juli, jam 14:00 – 17:00.

Tradisi Mesabar – Sabatan Biu

Hal unik yang masih merupakan kesatuan dari acara tradisi Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem Bali ini ialah Tradisi Mesabar. Acara atau adat tradisi masyarakat desa tenganan bali dalam merekrut calon pimpinan desa mereka.

Tradisis masebar atau sabatan biu, yakni acara adat perang buah pisang. Acara adat ini berlaku untuk tiap calon pimpinan di desa tenganan. Dan sejak dari kecil dan dengan bertahap akan dites seperti test psikis. 

Baca juga: Pantai Melasti Ungasan Destinasi Wisata Bali Sebagai Pesaing Pantai Pandawa

Baca juga: Drama Korea Happiness Episode 9 Sub Indo, Antibody


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait