DEPOSTBALI,- Tan Malaka juga menulis dalam salah satu tulisannya, bahwa upah yang sangat kecil itu pun hanya hitam di atas putih. Kebenarannya, para pekerja Romusha tidak mendapatkan bayaran sepeser pun dari Jepang…
Seperti apa yang sudah di bahas di artikel sebelumnya, sudah terbayang kan sebegera kejamnya tentara Jepang memperlakukan warga Indonesia.
Pada Tahun 1944, terjadi tragedy yang mengenaskan. Salah satu camp Romusha dengan panik menelepon satu rumah sakit di Jakarta dan melaporkan ada ratusan pekerjanya sedang dalam kondisi sakit. Banyak juga pekerja yang meninggal
Setelah diperiksa, ternyata dugaan pertamanya adalah sakit meningitis. Tapi setelah mengetahui para pekerja romusha sudah di vaksin, diagnosisnya berubah menjadi tetanus.
Baca juga: Daftar Wakil Indonesia yang Mundur di Australia Open 2022