Museum Haittabu Hadeby Viking, Tempat Pemukiman German Pada Pertengahan Abad

Pendidikan —Rabu, 19 Oct 2022 11:14
    Bagikan  
Museum Haittabu Hadeby Viking, Tempat Pemukiman German Pada Pertengahan Abad
Museum Haittabu Hadeby Viking.* (FOTO: Pinterest)

DEPOSTBALI,- Museum Hedeby Viking merupakan bekas pemukiman nordik yang menawan. Arkeolog menemukannya kembali pada abad ke-20 dan kini jadi jujugan turis saat berlibur ke Jerman

Hidup sebagai orang Viking bukan untuk orang yang lemah. Mereka harus mengumpulkan makanan bagi keluarga dengan menggunakan panah dan busur. Juga membuat pakaian sendiri untuk bisa tahan melewati musim dingin yang panjang dan berat. Atau membuat perahu untuk berdagang, dengan bantuan peralatan sederhana. 

Desa Viking Haithabu dianggap sebagai salah satu tempat pemukiman dan perdagangan paling penting di jaman Abad Pertengahan di Eropa utara. Para staf desa museum menunjukkan kepada pengunjung, bagaimana orang Viking hidup lebih dari 1.000 tahun lalu.

"Begitu kehidupan di tengah alam dengan alam. Mereka punya kemampuan besar dalam memperhatikan alam, juga mengenal baik bahan baku di sekeliling mereka, dan mampu menggunakannya sesuai kehendak mereka untuk membuat rumah, kapal, kereta dan tali-temali. Mereka mampu membuat banyak hal, yang tidak bisa kita bayangkan sama sekali sekarang", ujar Kai Zausch, pemandu yang berpakaian ala Viking di Haithabu

Baca juga: Cepat Lakukan Cara Berikut Ketika Terkena Racun Tomcat

Situs seribu tahun baik

Haithabu terletak di negara bagian Schleswig-Holstein, di Jerman utara, dekat perbatasan dengan Denmark. Di sini tujuh rumah kayu dengan atap jerami dari pemukiman yang sudah punah dibangun kembali sesuai aslinya. Pemukiman itu terletak di lahan sempit, dekat Laut Utara dan jalan air menuju Laut Baltik. Ini tempat strategis untuk mengadakan perdagangan dengan logam mulia, persenjataan dan kulit binatang. Ini juga jadi penemuan besar bagi pakar arkeologi

Claus von Carnap-Bornheim, Direktur Musium Haithabu memaparkan:"Di belakang saya inilah Haithabu, kawasan pemukiman Viking di abad ke-9, 10 dan 11. Kalau dilihat sepintas lalu, memang tidak jelas, karena yang tampak hanya padang rumput. Tapi bagi arkeolog sudah jelas, harta karun terdapat di bawah tanah. Dan di sini, tidak ada satu sentimeter persegi pun yang tidak terisi kekayaan arkeologis. Kami menyebutnya: Haithabu terkontaminasi secara arkeologis

Banyak lokasi penemuan asli bisa ditemukan pengunjung museum Viking tak jauh dari tempat pemukiman bersejarah itu. Museum termasuk salah satu yang paling sukses di Schleswig-Holstein. Tahun 2017 saja, di sini lebih dari 130.000 orang mencari jejak kaum Viking. Sejumlah faset bisa dilihat misalnya kerajinan perunggu dan perak yang sangat maju. Atau kesenangan mereka menggunakan perhiasan dengan manik-manik. Banyak aspek kerap mengejutkan pengunjung:

Pengunjung juga mengomentari kagum. seorang pengunjung pria mengatakan: "Berbeda dari gambaran klasik orang tentang Viking yaitu sebagai prajurit, setelah saya memperhatikan dengan intensif, ternyata mereka juga pedagang, warga Eropa yang internasional, bahkan berbudibahasa."

Sementara pengunjung wanita menyebutkan: "Saya pikir, seni kerajinantangannya juga sangat baik. Jadi mereka lebih dari sekedar bangsa yang suka berperang. Yang jelas bisa disebut bangsa berkebudayaan." 

Baca juga: Mitos Hantu Gentayangan di Jembatan Emily Amerika Serikat

Editor: Laila
    Bagikan  

Berita Terkait