Ada Salah Satu Desa Terbersih Dunia di Bali, Kunjungi Desa Penglipuran

Wisata —Sabtu, 2 Jul 2022 11:07
    Bagikan  
Ada Salah Satu Desa Terbersih Dunia di Bali, Kunjungi  Desa Penglipuran
Desa Penglipuran.* (FOTO: Istimewa)


DEPOSTBALI,- Pesona Pulau Dewata seolah tidak ada habisnya. Semua lokasi di Bali memiliki daya tarik sendiri yang mampu menyihir para wisatawan untuk terus kembali berkunjung. Pantainya yang menenangkan, alamnya yang masih asri juga pesona bawah lautnya yang spektakuler. Bukan hanya itu, keharmonisan masyarakatnya hingga suguhan kulinernya pun membuat semua tergoda.

Ada salah satu lokasi yang wajib kamu masukan ke bucket list kamu saat ke Bali. Salah satunya adalah Desa Penglipuran yang berada di Kabupaten Bangli, Bali. Nama Desa ini memang sudah tidak aneh karena merupakan salah satu primadona pariwisata di Bali. Simak beberapa keunikan yang dimiliknya!

Desa terbersih di dunia

Ada tiga desa yang menjadi desa terbersih di dunia. Desa Penglipuran Bali salah satunya. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa yang terletak di Bangli ini juga berhasil menyabet beberapa penghargaan.  Beberapa diantaranya Kalpataru dan ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017 lalu.  Yang terbaru, destinasi wisata ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundations.

Baca juga: Rapimnas SMSI Digelar 21-23 Juli 2022

Saat memasuki desa ini, terlihat deretan tanaman hijau. Semakin masuk ke area desa, udara dan pemandangannya terasa semakin sejuk dan asri, terlihat pagar tanaman menghiasi seluruh desa. Di desa ini tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor.  Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga lingkungan Desa Penglipuran tetap bebas dari polusi.

Untuk menikmati keindahan desa ini bisa dilakukan dengan cara berjalanan kaki. Harap perhatikan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Di desa ini sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter. Jadi tidak ada alasan untuk mebuang sampah sembarangan.

Hutan bambu sebagai pelindung desa

Di desa ini terdapat hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektar atau sekitar 40% dari keseluruhan luas Desa Penglipuran. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini juga terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini.  Sebagai sebuah bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam.

Baca juga: Drama Korea Terbaru Bae Suzy, “The Second Anna”

Masyarakat sekitar percaya bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Selain itu hutan bambu ini juga berfungsi untuk memperindah dan memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air. Itulah mengapa hutan bambu ini disebut juga sebagai hutan pelindung desa.

Tata ruang desa berkonsep Tri Mandala

Desa Penglipuran merupakan desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang.  Sehingga tata ruang mengusung patokan adat yang sudah turun temurun. Ya, desa ini dibangun dengan konsep Tri Mandala.  Tata ruang desa ini dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandalam, Madya Mandala dan Nista Mandala.

Pembagian wilayah ini diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Di wilayah utara ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula tempat beribadah didirikan. Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan pemukiman penduduk dengan rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemukiman penduduk.* (PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Ketua Presidium DPP KPPI: Dorong Perempuan Paham Politik

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait