DEPOSTBALI (KOTA BANDUNG),- Indonesia kreatif dapat menaklukan dunia. Apalagi Indonesia memiliki pasar yang cukup besar dan banyak Sumber Daya Manusia kreatif didalamnya. Hal ini dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan sambutan dalam Acara Virtual Press Conference 3Second dan Greenlight untuk kegiatan Paris Fashion Week 2022 bersama Anya Geraldine dan Ariel Noah di Gedung Pakuan, Jumat (25/02/2022).
Menurutnya, merek lokal harus selalu paham dengan tren fesyen dunia, sehingga produknya bisa diterima oleh pasar internasional.
"Jangan lupa juga etnik-etnik motif inspiratif harus selalu mewarnai kita. Kecanggihan selera modern harus ada twist-nya dengan keragaman dari budaya Indonesia," imbuhnya.
Contoh lain, Ridwan Kamil begitu yakin akan mendunianya produk dalam negeri terkait momen bersejarah, di mana dua merek lokal, yakni 3Second dan Greenlight bisa memamerkan koleksinya di panggung Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022. Dalam ajang ini, 3Second dan Greenlight mengajak beberapa artis, penyanyi dan influencer seperti Anya Geraldine, Ariel Noah, Keanu AGL, Reza Arap, hingga Wendy Walters.
Kepada para influencer yang akan berangkat bersama 3Second dan Greenlight ke Paris, Ridwan Kamil mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan. Apalagi pandemi COVID-19 masih belum sepenuhnya berakhir.
"Saya juga titip, bikin kagum orang Eropa tentang budaya Indonesia dan bikin konten yang bikin orang Indonesia bangga!" pesan Kang Emil.
Baca juga: Hyun Bin dan Son Ye Jin Kekayaannya Ditaksir Capai 586 Miliar, Fantastis!
Ekonomi kerakyatan berbasis kreativitas
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis kreativitas di Jabar supaya ekonomi rakyat tetap bisa bertahan pasca pandemi. Hal itu dikatakan Sekda Jabar Setiawan pada kegiatan Seminar Internasional U20 "Fostering Collaboration Between Cities to Accelerate Solution Towards Climate Change, The Pandemic, and Economy Recovery", di Hotel Mercure City Center Bandung, Kamis (24/02/2022).
Dua hari sebelumnya, dalam acara Workshop CONNECTI:CITY: "Pepole and the Next Economy Recovering Together", dilakukan secara virtual dari Ruang Kerja Sekda, Gedung Sate Bandung, Selasa (22/2/2022), Setiawan sebagai pembicara utama memaparkan bahwa ekonomi kreatif Jabar masih disumbangkan tiga besar subsektor. Yakni kerajinan tangan 27,1 persen, kuliner 26,4 persen, dan fesyen 16,7 persen. Sementara subsektor lainnya total 29,8 persen. Sementara ekonomi kreatif Jabar berkembang pesat di tiga daerah yakni Kota Bandung 17,59 persen, Kabupaten Bandung 11,18 persen, Kota Depok 9,63 persen. Sisanya 61,60 persen gabungan di daerah lain.
Ia menuturkan, Pemprov Jabar di masa pandemi telah menyebar kuisioner terkait ekonomi kerakyatan. Hasil yang diperoleh diantaranya 40 persen menyatakan akan pentingnya membuat cara-cara baru di masa pandemi untuk dapat menjalankan bisnis.
Lebih lanjut menurut Setiawan, Pemprov Jabar mengeluarkan Creative Economic Development Action Plan 2021-2025, yang melibatkan berbagai unsur tak hanya pemerintah, melainkan juga akademisi, komunitas, bisnis dan media.
Baca juga: Drama Korea Terbaru Tentang Hukum Pidana Anak, Saksikan “Juvenile Justice”
"Inti dari Action Plan yang dibangun, yang paling penting ketika kita bicara masa pandemi dan setelah pandemi, yaitu bagaimana akses terhadap digital. Seperti terhadap UMKM, kami melakukan intervensi untuk pengembangan digital khusus di bisnis UMKM tersebut," jelasnya.
Sementara itu dalam upaya pengembangan sektor ekonomi kratif, Pemda Provinsi Jabar menyiapkan infrastruktur seperti membangun Creative Center misalnya di Subang, Purwakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, dan Cirebon.
Pemprov Jabar juga menggulirkan Program One Village One Company (OVOC), satu desa mempunyai satu bisnis unggulan, serta Program OPOP (One Pesantren One Product), satu pesantren memiliki satu bisnis unggulan.
"Ada juga Program Kredit Mesra. Kita bekerja sama dengan bank daerah untuk memberikan pinjaman tanpa bunga. Pola ini sangat membantu pelaku ekonomi kerakyatan, tapi mereka juga dituntut untuk lebih kreatif di dalam mengembangkan produk-produknya," tuturnya.
Tak hanya itu, Pemprov Jabar juga memberikan dukungan permodalan untuk pelaku ekonomi kreatif, dan bekerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan guna pengembangan produksi ekonomi mereka.
"Jabar selalu berupaya bagaimana caranya agar ekonomi kita, khususnya ekonomi kerakyatan yang kita kemas menjadi ekonomi kreatif tetap bertahan di masa pandemi, maupun setelah pandemi,” pungkasnya.
Baca juga: “Recovery Together, Recovery Stronger”, Siap Sambut Presidensi G20 di Indonesia
Menurut Sekda, Pemda Provinsi Jabar terus mengembangkan ekonomi kreatif di 27 kabupaten/kota melalui sejumlah kebijakan. Dari sisi regulasi telah terbit Perda15/2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, yang diturunkan secara lebih teknis menjadi Peraturan Gubernur Nomor 69 tahun 2019. Kemudian Pergub 83/2019 tentang Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jawa Barat (Kreasi), dan Pergub 44/2021 tentang Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2021- 2025.
Untuk pengembangan ekonomi kreatif yang lebih efektif, Gubernur Jawa Barat pun telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Jawa Barat, yang bertugas memformulasi, menggali, mengoordinasi, dan menyinkronisasi antara kebijakan Pemda Provinsi Jabar dengan praktik pengembangan ekonomi kreatif di lapangan.
"Komite ini juga terdiri dari unsur ABCGM, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, dan unsur media," kata Setiawan.
Adapun rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif di Jabar mempunyai tujuh program prioritas yang menjadi katalisator untuk program-program pembangkitan ekonomi daerah. Ketujuh program prioritas yakni peningkatan infrastruktur digital, pengembangan platform industri kreatif, pengembangan database terkait ekonomi kreatif, peningkatan akses penjualan, aktivasi kreatif center, peningkatan akses pembayaran, serta aktivasi institusi kreatif.* (bersumber dari siaran pers / TISHA S. KANILAH)
Baca juga: Deretan Pemain BRI Liga 1 dengan Gaji Tinggi