Tradisi Mesbes Bangke, Tradisi yang Ekstrim dengan Mencabik-cabik Mayat

Pendidikan —Kamis, 6 Jan 2022 10:08
    Bagikan  
Tradisi Mesbes Bangke, Tradisi yang Ekstrim dengan Mencabik-cabik Mayat
Tradisi Mesbes Bangke, Tradisi yang Ekstrim dengan Mencabik-cabik Mayat | yt

DEPOSTBALI – Bali selain memiliki beragam objek wisata dengan keindahan dan keunikannya. Bali juga menyimpan beragam tradisi yang unik bahkan ekstrim yang masih dilestarikan. Salah satu tradisi yang cukup unik di Bali yakni Tradisi mesbes bangke.

Tradisi mesbes bangke merupakan salah satu dari sekian tradisi yang ada di Bali dengan memiliki keunikan tersendiri. Tradisi ini bertujuan sebagai menolak bala, memohon keselamatan agar terhindar dari wabah penyakit.

Bali sendiri masih mempertahankan kebudayaan dan adat istiadat hingga saat ini. Berbagai ritual dilakukan dengan tujuan yang berbeda. Tradisi mesbes bangke ini dilakukan oleh masyarakat di Desa Tampak Siring, Gianyar.

Baca juga: Wisata Kuliner khas Bali yang sangat Beragam

Baca juga: Pelestarian Alam di Taman Nasional Bali Barat

Tradisi ini digelar sebelum mayat dilakukan kremasi atau ngaben. Warga sekitar akan menunggu di depan rumah duka dan ketika mayat itu keluar, warga mencabik-cabik mayat tersebut. Bahkan ada yang sampai menaiki mayat tersebut untuk mencabik-cabik.

Konon, mereka yang mencabik-cabik mayat tersebut dalam keadaan setengah dirasuki, meskipun tidak semua. Warga mencabik-cabik hingga mayat tersebut mengelupas kulitnya bahkan terpotong. Hingga mayat tersebut mengeluarkan bau tidak sedap.

Bagi masyarakat Gianyar sendiri terdapat tiga jenis pemakaman yakni, ngaben pribadi, ngaben massal, dan penguburan mayat. Tradisi ini berlaku bagi mayat yang akan dikremasi atau ngaben pribadi tidak belaku bagi ngaben massal.

Baca juga: Destinasi Wisata Air Terjun Kanto Lampo yang Tersembunyi di Bali

Baca juga: Cara Membuat Ayam Bakar Bumbu Rujak yang Cocok Sebagai Menu Menyambut Tahun Baru

Namun untuk saat ini, penggelaran acara ritual Mesbes Bangke di Bali ini sudah dapat dikatakan jauh lebih baik dan tidak terlalu kejam, sebab tubuh mayat akan ditutupi dengan kain putih sehingga pemandangan daging tercabik yang seolah-olah kejam tidak terlihat lagi. Meskipun mereka masih berusaha untuk menaiki atas peti jenazah.

Budaya dan tradisi unik di Gianyar ini masih berlangsung sampai sekarang ini. (PUT)

Editor: Putri
    Bagikan  

Berita Terkait