DEPOSTBALI-, Untuk kamu yang sedang berlibur ke Cirebon, mungkin kamu harus mencoba mengunjungi salah satu sentra penghasil rotan berikut.
Berdiri sejak 40 tahun lalu, Desa Tegalwangi dikenal luas sebagai daerah pengahsil kerajinan rotan terbesar.
Di Desa Tegalwangi, hampir seluruh masyarakat berprofesi sebagai pengrajin rotan.
Kerajinan rotan yang diproduksi juga beragam, mulai dari kursi hingga hiasan untuk rumah.
Castika, salah satu pengrajin rotan mengaku telah berbisnis rotan sejak puluhan tahun lalu. Bersama sang istri, Tunggal, ia berusaha mempertahankan bisnis warisan kedua orang tuanya tersebut.
“Ini bisnis turun temurun, yah kalau sejarahnya mungkin 40 tahun yang lalu sudah ada dan terus berkembang,” kata Castika kepada Depost Network, Kamis 14 September 2023.
Rotan yang diproduksi tidak hanya dijual di dalam negeri, namun juga dikirim ke luar negeri dengan kualitas ekspor.
Baca juga: Mengepang dapat Mempercepat Pertumbuhan Rambut
Bahkan pada gelaran Piala Dunia Qatar 2022, dia sempat mengekspor kursi dan meja dari rotan ke negara kaya tersebut.
“Alhamdulillah Mas saat Piala Dunia 2022, kita bisa ekspor lumayan yah,” ujarnya.
Selain itu Castika menjelaskan bahwa usaha rotannya saat ini sedang mengalami penurunan. Hal tersebut salah satunya menyebabkan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Gegara perang tersebut, biaya kargo terlebih dahulu untuk wilayah Eropa Timur alami kenaikan parah.
Saat ditanya apakah mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat selama masa penurunan, Castika hanya bisa tersenyum.
“Belum, jangankan bantuan, untuk pinjaman modal saja belum ada,” kata Tunggal istri Castika.
Ia berharap pemerintah setempat lebih memperhatikan kondisi saat ini yang dialami pengrajin di Desa Tegalwangi. (Dikki Wahyu Afandi)
Baca juga: Membuka Lowongan Kerja, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)