DEPOSTBALI,- Berawal dari sebuah kisah wanita bernama Siti Lampir Maemunah yang disebut sebagai Mak Lampir. Ia merupakan putri dari kerajaan Champa. Sosok mak lampir sangatlah berbeda dari apa yang kita bayangkan saat ini, parasnya cantik jelita dan merupakan putri dari kerajaan menggambarkan sosok sopan santun dan elegan.
Suatu ketika Mak Lampir Jatuh cinta dengan seorang pria pernama Datuk Panglima Kumbang, namun hubungan keduanya tidak direstui hingga dirinya sedih dan ingin menyendiri. Ia pergi ke bertapa ke Gunung Merapi, di sana ia bertemu seseorang yang merupakan guru sakti. Mak Lampir juga belajar ilmu kanuragan dan kesaktian padanya hingga ia menjadi sakti mandraguna.
Perasaan Mak Lampir tidak berkurang sedikit pun pada Datuk Panglima Kumbang, dirinya terus mencari dan berharap bisa bertemu kembali dengan pujaan hatinya. Hingga suatu hari Mak Lampir dipertemukan kembali dengan Datuk Panglima Kumbang dalam sebuah pertempuran, sayangnya Datuk Panglima Kumbang tewas dalam pertempuran tersebut.
Baca juga: Misteri Boneka yang Bisa Mengabulkan Permintaan
Mak Lampir yang begitu mencintai kekasihnya sangat bersedih dan bertapa di Gunung Merapi, di sana ia mendapatkan petunjuk jika Datuk Panglima Kumbang bisa hidup lagi asalkan ia mau mengorbankan kecantikannya menjadi buruk rupa. Saking cintanya Mak Lampir pada Datuk Panglima Kumbang, akhirnya Mak Lampir setuju. Namun betapa kecewanya saat Datuk Bangun kembali ia tak mengenali Mak Lampir dan meminta Mak Lampir menjauhinya. Bahkan Datuk Panglima Kumbang menyebut bahwa Mak Lampir adalah sosok setan yang menyebabkan malapetaka dan masalah di desa.
Lantaran hal tersebut Mak Lampir menjadi murka dan berubah menjadi jahat serta membuat onar untuk memerangi kebaikan. Legenda ini yang akhirnya menjadi inspirasi sebuah series yang Mak Lampir dan terkenal di era tahun 1998an.
Sinetron Misteri Gunung Merapi yang diperankan oleh Farida Pasha sukses menghidupkan sosok Mak Lampir dengan suara tertawanya yang serak dan menakutkan. Suaranya tawa Mak Lampir menjadi legenda dari radio hingga layar kaca.*(RESTIYAN NINGSIH)
Baca juga: Kuliner Khas Bali Wajib Coba, Apa Saja?
