By Ustadz Slamet Susanto, Spd
Dzikir kepada Allah Ta'ala merupakan bekal seorang mukmin dan merupakan penghias amalnya. Seorang mukmin yang selalu berdzikir adalah mukmin yang beruntung. Sebaliknya, lalai dari dzikir termasuk tanda terhalangnya taufik Allah. Oleh karena itu termasuk orang yang rugi adalah orang yang terpedaya oleh dunia hingga lalai dari dzikir. Allah Ta'ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
(QS. Al Munafiqun : 9 )
Baca juga: Tanda - tanda adanya makhluk halus di sekitar kita
Baca juga: Resep Cireng Bumbu Rujak yang Lezat
Dzikir merupakan amalan orang-orang yang mencintai Allah dan dicintai Allah, Allah Ta'ala tidak hanya sekedar memerintahkan berdzikir bahkan Allah memerintah untuk banyak berdzikir sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 41:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
41. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.
Allah Ta'ala juga menyanjung orang yang yang berdzikir dalam setiap keadaan dengan memberikan gelar ulul albab (QS. Ali Imran: 190 dan 191), Allah juga menjanjikan kepada orang yang yang senantiasa berdzikir bahwa Allah akan mengingat mereka dan menanggung mereka serta membalas mereka dengan ampunan dan ridhonya.
Dzikir kepada Allah ta'ala adalah ketaatan yang paling utama, karena maksud tujuan dari semua ketaatan adalah untuk mewujudkan mengingat kepadaNya. Bila manusia mengingat Allah, pasti Allah akan mengingat mereka, dan ingatnya Allah kepada manusia itu lebih besar daripada ingatnya manusia kepada Allah.
Balasan bagi orang yang berdzikir adalah pahala berupa masuk surga, dan menaiki jenjang-jenjang tangga surga, maka sesuatu yang disesali seorang mukmin di akhirat karena lupa dari dzikir kepada Allah ketika di dunia, sebagaimana Rasulullah bersabda artinya :
Tidaklah suatu kaum duduk di suatu tempat namun mereka tidak berdzikir kepada Allah dan tidak bersholawat atas Nabi Muhammad, melainkan kelak mereka akan menyesal pada hari kiamat, meskipun mereka akan masuk surga untuk mendapatkan pahala mereka. (HR Ahmad)
Baca juga: Ada Hotel Unik yang Wajib Kalian Coba! Untuk Kalian yang Suka Berwisata.
Jadi cara yang paling baik untuk menghindari kelalaian adalah dengan memaksakan diri dan lidah untuk memperbanyak dzikir dalam setiap keadaan.
Imam Ibnul qayyim mengatakan: bahwa senantiasa berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan baik dengan lidah, hati, amal dan aksi nyata merupakan salah satu cara untuk meraih cinta Allah.
Lidah adalah alat untuk berdzikir sedangkan hati adalah sumbernya, sedangkan amal adalah indikator yang menunjukkan keserasian antara hati dan lidah.
Dzikir bentuknya beragam seperti membaca Alquran, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istigfar, bershalawat atas Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam dan membaca berbagai dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah dalam berbagai keadaan dan aktivitas keseharian.
Semoga Allah ta'ala menjadikan kita semua termasuk golongan yang senantiasa berdzikir kepada Allah Ta'ala. Aamiin -dilansir dari postpangandaran