DEPOSBALI-, Kasus positif Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini semakin mengkawatirkan. Pemerintah kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan dan menyelesaikan aktivitas.
Selain menjaga protokol kesehatan dengan baik, kita juga perlu menjaga imunitas tubuh dengan asupan makanan yang penuh nutrisi. Dalam memilih makanan yang bernutrisi, kita juga perlu pintar memilih karena ada beberapa makanan yang ternyata bisa menurunkan imunitas tubuh kita.
Berikut ulasannya dirangkum dari Healthline.
- Gorengan
Hati-hati bagi para pecinta gorengan. Sedini mungkin sebaiknya kurangi konsumsi makanan yang digoreng. Makanan yang digoreng termasuk ke dalam kelompok yang disebut dengan AGEs, produk akhir glikasi lanjutan. Kadar AGEs di tubuh yang terlalu tinggi bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan sel. AGEs dapat mengatasi sistem imun tubuh melalui beberapa cara, yakni meningkatkan peradangan, menguras mekanisme antioksidan tubuh, hingga memengarungi bakteri usus. Mengurangi makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, kentang goreng, keripik kentang, dll. akan mengurangi asupan AGE Anda.
- Gula tambahan
Beberapa produk makanan biasanya menggunakan gula tambahan untuk membuat rasa lebih manis. Namun, makanan tinggi gula tambahan ternyata bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh karena dapat meningkatkan produksi protein inflamasi. Hal ini relevan dengan orang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi seperti penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambar respon neutrofil dan fagosit yang merupakan sel kekebalan tubuh yang melindungi diri terhadap virus. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga berdampak negatif pada fungsi penghalang usus sehingga bakteri di dalam usus menjadi tidak seimbang. Hal ini membuat tubuh rentan terhadap infeksi. Penelitian telah menghubungkan kadar gula darah tinggi dengan gangguan respon imun.
Baca juga: Anak di Bawah Umur yang Rusak Akibat Menggunakan Sepeda Listrik
- Makanan cepat saji
Seperti diketahui, makanan cepat saji kerap dianggap memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan, termasuk berdampak pada sistem imunitas tubuh. Mengapa demikian? Makanan cepat saji biasanya mengandung bahan kimia seperti bis(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) dan diisononyl phthalate (DiNP), dimana bahan tersebut termasuk pada jenis phthalate.
Phthalates dapat larut ke dalam makanan cepat saji, melalui kemasan atau sarung tangan plastik yang dikenakan saat menyiapkan makanan. Kandungan ini ternyata mengganggu sistem penghasil hormon, meningkatkan produksi protein inflamasi yang mampu menurunkan respon kekebalan tubuh terhadap patogen.
- Makanan tinggi lemak omega-6
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap penderita obesitas menunjukkan bahwa asupan makanan yang tinggi lemak omega-6 seperti: mayonaise, mentega, minyak kedelai, biji wijen, dll. dapat menyebabkan disfungsi kekebalan dan meningkatkan risiko kondisi tertentu, seperti asma dan rinitis alergi. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan soal hubungan lemak omega-6 dengan respon imun. Meski begitu, ahli menyarankan untuk menjaga keseimbangan lemak omega-6 dan omega-3 agar tubuh mampu berfungsi optimal secara keseluruhan.
- daging olahan
Selain gorengan, daging olahan juga mengandung AGEs dan memiliki lemak jenuh yang cukup tinggi. Makanan tinggi lemak jenuh dan rendah lemak tak jenuh menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh, peradangan sistemik, dan berbahya bagi fungsi kekebalan tubuh.
Baca juga: Resep Membuat Tumis Tahu Jamur Enoki