DEPOSTBALI,- Mungkin kamu termasuk ke dalam gogolangan orang-orang yang mager dan mengahabiskan waktu untuk rebahan lalu tertidur. Ada banyak resiko yang harus kamu ketahui jika kamu keseringan tidur.
Normalnya seseorang tidur 8 jam setiap malam. Tapi tidak sedikit orang-orang yang mengalami kelelhan akibat pekerjaan atau kegiatannya yang membuat tubuh lelah. Sehingga banyak dianatara mereka yang memilih tidur.
Biasanya ketika sedang tidak ada kegiatan sama sekali seseorang memanfaatkan waktunya untuk beristirahat dan tidur seharian. Hal ini yang menyebabkan datangnya resiko yang membuat kesehatanmu terancam.
Berikut resiko jika kamu keseringan tidur dan melebihi jam normal.
Lebih mudah untuk terserang obesitas
Sebuah studi dari Kanada menunjukkan sebanyak 25 persen orang-orang yang terlalu banyak tidur mengakibatkan kenaikan berat badan sebanyak 5 kg dan 21 persen lebih tinggi mengalami obesitas.
Baca juga: Sewu Dino Bagian 21: Nasib yang Berada pada Boneka Santet
Mulai merasa sering sakit kepala
Efek ini tak hanya bila kamu kekurangan tidur, tetapi jug ajika salam konidsi kebanyakan tidur. Ketika tidur yang dapat memicu sakit kepala. Kemungkinan lainnya adalah saat tidur yang dilakukan sudah melampui waktu sarapan, kamu jadi mengalami kadar gula darah yang rendah, dehidrasi, atau bahkan kekurangan asupan kafein (bila terbiasa minum kopi).
Lebih mudah mengalami depresi
Depsresi dapat menjadi efek maupun penyebab dari tidur yang berkepanjangan. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang sangat signifikan dari terlalu banyak tidur dengan gangguan mental.
Gampang merasa pegal atau sakit pada tubuh
Kurangnya aktivitas fisik karena terlalu banyak menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur akan membuatmu jadi memiliki masalah dengan punggung maupun pinggang.
Resiko stroke dan gangguan jantung lebih besar
Tidur terlalu banyak dapat menjadi pertanda bahwa tidurmu tidak cukup efktif atau adanya gangguan lain yang menyebabkan lebih sering tidur. Sebuah penelitian menyatakan bahwa seseorang yang tidur lebih dari jam setap hari, memiliki potensi terserangnya angina dua kali lebih besar dan 10 persen mengalami penyakit jantung coroner.
Baca juga: Daftar Wakil Indonesia yang Akan Berlaga di Australia Open 2022