DEPOSTBALI,- Hingga hari ini, kasus Tangmo Nida masih menyisakan berbagai macam misteri. Meskipun tanggal 26 April lalu kasus ini resmi sudah ditutup. Namun, masih banyak orang yang menyayangkan dan mempertanyakan kematiannya. Bagaimana kronologis kejadiannya? Berikut rangkumannya.
Kamis, 24 Februari 2022
Kamis (24/02/2022), Tangmo Nida pergi menggunakan speedboat bersama 5 orang temannya ke Sungai Chao Phraya. Tangmo Nida dan rombongan pergi dari Jembatan Thon Buri menuju provinsi Nonthaburi. Namun, Kamis malam temannya melaporkan jika Tangmo Nida tenggelam di sungai karena jatuh tergelincir dari speedboat. Temannya mengatakan bahwa Tangmo terjatuh saat hendak buang air kecil. Waktu jatuh sekitar pukul 11 malam waktu setempat di dekat Dermaga Pibulsongkram. Setelah mendapat laporan, tim penyelamat segera melakukan pencarian. Namun arus yang deras dan penerangan yang minim membuat para tim penyelamat mengalami kesulitan.
Baca juga: Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 5
Sabtu, 26 Februari 2022
Sekitar 38 jam setelah Tangmo Nida menghilang, tim pencari akhirnya menemukan jasadnya di Sungai Chao Phraya, tidak jauh dari lokasi kejadian. Sekitar 300 meter dari Dermaga Pibulsongkram, Provinsi Nothanburi. Kakak laki-laki Tangmo yang berusia 44 tahun yang ikut menemukan dan mengkonfirmasi jasad Tangmo Nida yang mengambang di sungai. Ia memberi tahu tim penyelamat agar segera mengambil jasadnya dari air. Jasad Tangmo akhirnya dibawa ke kantor polisi setempat untuk autopsi.
Selasa, 1 Maret 2022
Selasa (01/03/2022) polisi mengeluarkan hasil otopsi pertama terhadap jenazah Tangmo Nida. Autopsi pertama tersebut mengatakan bahwa penyebab kematian Tangmo Nida adalah tenggelam. Ia mati lemas karena air dan lumpur yang terdapat di trakea, paru-paru dan perut. Kemudian tim autopsy juga menemukan luka besar di bagian kanan paha kakinya. Luka yang disebabkan oleh benda tajam. Saat autopsi pertama juga ditemukan sfinger kandung kemih mengendur karena berada di dalam air yang lama. Hal ini membuat tim autopsi tidak memungkinkan untuk memeriksa urin di kandung kemih. Karena itu, belum bisa memastikan apakah Tangmo Nida buang air kecil sebelum meninggal dunia atau tidak.
Lalu, bagaimana kelanjutan kasus Tangmo Nida?* (bersambung - PARISAINI R ZIDANIA)
Baca juga: Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 4
