BALI, DEPOSTBALI
Bali merupakan tempat pariwisata yang memilki tempat-tempat unik dan bersejarah, disana banyak bangnunan-bangunan kuno yang identic dengan filosofi penting tentang makna kehidupan.
Salah satunya bisa kamu temui di kalan Gianyar sebuah patung bayi besar yang menghiasi Jaln raya di daerah Banjar Blah Tanah.
Baca juga: Resep Makanan Khas Bali Cara Membuat Entil, Makanan yang Mirip Seperti Ketupat
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 Juni 2021, Nino Menceraikan Elsa dan Mengusir Elsa
Banyak yang menyebut patung ini dengan sebutan Patung Bayi Sakah. Namun nama sebenarnya dari patung ini yakni Sang Hyang Brahma Lelare yang merupakan simbol dari Sang Hyang Siwa Budha.
Patung bayi berukuran raksasa duduk bersila menghadap ke selatan di Jalan Raya Sakah, Banjar Blah Tanah, Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar. Di kiri dan kanan patung ini, tumbuh dua pohon pule, sementara di sekeliling patung, taman ditata sedemikian rupa dengan dilengkapi pagar besi yang tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Sinopsis Sejuta Sayang Untuknya, Sulitnya Memainkan Peran Sebagai Ayah
Baca juga: Berkhayal Sebelum Tidur, Ciri-ciri Orang yang Kreatif dan Visioner
Tahun 1989 lalu, Cokorda Darana yang merupakan Bupati Gianyar pada masa itu melakukan rembug atau rapat dengan sejumlah sejarawan serta prajuru desa adat Batuan. Tujuan rapat itu yakni membahas pembangunan patung di simpang tiga dan simpang empat yang ada di Kabupaten Gianyar.
Rapat pertama tak membuahkan hasil karena kebanyakan mengusulkan agar membangun patung wayang atau Kapten I Wayan Dipta yang merupakan pejuang kemerdekaan asal Gianyar. Setelah rapat kedua barulah kemudian dibangun patung Brama Lelare yang berwujud bayi raksasa.
Baca juga: Kekalahan Belanda dan Portugal Pada Pertandingan Euro 2020 Harus Pulang Lebih Awal
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 29 Juni 2021, Sagitarius Kabar Baik, Cancer Berusaha Sendiri
Ida Bagus Balik merupakan keturunan dari donatur yang juga pencetus pembangunan patung ini. Dimana beliau sempat semedi untuk mendapatkan petunjuk patung seperti apa yang akan di buat, barulah lewat sebuah mimpi akhirnya dapat petunjuk untuk membuat patung berbentuk bayi.
Wujud bayi ini memiliki filosofi wujud dari kelahiran manusia di dunia. Menurut Ida Bagus Balik dibangunnya patung ini di Sakah dikarenakan tanah yang berada di simpang tiga Jalaran Raya Sakah ini secara niskala disebut Blah Tanah Sake Ah. Ini memiliki arti di tengah belahan tanah terdapat sebuah sake (adegan atau pilar) dan ah (tidak ada batas antara bawah dan atas).
Baca juga: Sinopsis Sejuta Sayang Untuknya, Sulitnya Memainkan Peran Sebagai Ayah
Baca juga: Berkhayal Sebelum Tidur, Ciri-ciri Orang yang Kreatif dan Visioner
Jero Mangku Ketut Widiantara yang juga pemangku di sana menambahkan anak yang lahir dari pertemuan Siwa dan Budha adalah Brahmana Lelare atau seorang bayi yang sudah pintar sastra sejak lahir.
Sementara terkait ada yang menyebutnya dengan sebutan Patung Sakah dikarenakan Sakah berasal dari kata Saka, artinya sebuah tiang atau pilar yang kokoh
Baca juga: Kekalahan Belanda dan Portugal Pada Pertandingan Euro 2020 Harus Pulang Lebih Awal
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 29 Juni 2021, Sagitarius Kabar Baik, Cancer Berusaha Sendiri
Kini patung ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, bahkan hingga ke luar Gianyar. Dari kabar yang beredar, patung bayi ini bisa menangis. Selain menangis, juga ada yang melihat patung ini menoleh ke arah yang melihatnya.
Kemagisan Patung bayi tersebut bahkan membuat orang-orang sembahyang di patung tersebut bahkan ada yang meminta kelancaran hidup dan memohon kemakmuran. / RS