Mitos Pocong Keliling Part 7

Horror —Sabtu, 17 Dec 2022 14:23
    Bagikan  
Mitos Pocong Keliling Part 7
Mitos Pocong Keliling.* (FOTO: Pinterest)

DEPOSTBALI,- Penampakan dari Pocong Ririn benar-benar bikin semua orang mernding. Wajahnya pucat pasi, hidungnta di sumpal kapas dan kain kafannya sangat kotor seperti mayat yang digali berkali-kali.

Diketahui, Ririn 3 bersaudara. Ririn anak terakhir dan memiliki dua kakak, perempuan dan laki-laki. Kakak Ririn yang laki-laki tewad falam kecelakaan balap liar ulah jin penguasa tambang. Sedangkan kakak Ririn yang perempuan sedang berkuliah di Australia.

Mantel yang jadi sarang jin penguasa itu adalah hadian ultah kakak Ririn untuk bapaknya. Mantel itu dibelinya di Singapura ternyata limited edition yang di produksi hanya 100 mantel saja. Karena limited edition dan mahal, pembli mantel ini pun hanya dari kalangan orang kaya.

Kakak Ririn yamg di Australia tidak mengetahui tentang Ririn yang menjadi pocong. Hingga akhirnya ia menelepon Ririn pada tengah malam. Ririn yang tengah malam berubah jadi pocong jelas tidak bisa mengangkatnya. Aria yang sedang menjaga Ririn pun berinisiatif menangkatnya dan sejak saat itulah Kakaknya Ririn mengetahui semua masalah yang sedang dihadapi oleh keluarganya.

Inilah alasan mengapa bapak Ririn bersikeras agar ia membeli mantel yang sama percis seperti mantel sebelumnya. Selama ini, ia hanya tahu bahwa kakek dan adik laki-lakinya tewas sakit dan kecelakaan. Ia sama sekali tidak mengetahui kalau itu adalah ulah jin penguasa tambang.

Tanpa berpikir panjang, Kakak Ririn langsung pulang kembali ke Jakarta. Ia sangat sedih mengetahui nasib adiknya yang nyawanya sedang terancam itu.

Baca juga: Jangan Lewatkan Keseruan Petualangan Avatar 2: The Way of Water

Kakak Ririn dan Aria menemani Ririn saat malam hari. Aria menemani Ririn selama 5 Hari. Dari hari Rabu hingga hari Minggu. Ririn sendiri saat sedang siang hari tidak sadar kalau saat tengah malam jadi pocong. Dia hanya tau bahwa dia kemping, kecelakaan dan masuk rumah sakit. Ia hanya selalu merasa mengalami mimpi buru.

Melihat nasib Adiknya, Kakaknya bersumpah akan mendapatkan mantel yang diminta walau harus ditukar dengan nyawanya. Bapaknya Ririn juga akan mengasih apapun yang diminta oleh pemilik mantel.

Kakak Ririn pun meminta info soal para pembeli mantel ke tokonya di Singapura. Setelah susah payah mendapatkan list siapa saja pembelinya, kakak Ririn ditemani Aria mendatangi alamat pembeli yang ada di Jakarta.

Pencarian mantel pun tidak segampang membalikan telapak tangan. Prosesnya sangat panjang dan penuh liku-liku. Karena barangnya sudah dibeli lama, pembelinya banyak yang sudah pindah.

Singkat cerita, setelah mendapatkan informasi, Kakak Ririn bertemu dengan seorang ibu-ibu yang juga memiliki mantel yang sama dengan bapak Ririn.

Tanpa basa basi, kakak Ririn langsung Tanya sambil menunjukan gambar mantel yang dimaksud, “Maaf, Ibu punya mantel seperti ini kan?”

“Iya, memangnya kenapa?” jawab Ibu.

Tanpa babibu, kakak Ririn lagsung bertanya apakah mantelnya boleh dibeli atau tidak.

Ibu tadi langsung marah dan bersikeras mante itu tidak untuk dijual kembali.

Kakak Ririn pun langsung meminta maaf dan segera menjelaskan secara panjang lebar apa yang sedang terjadi dan apa alasan dia ingin membeli mantel yang sama. Ia bahkan sampai bersujud agar Ibu mau menjualnya. Berapapun dia akan bayar. Bahkan saat itu Kakak Ririn sudah siap dengan kartu kredit, juga mobilnya.

Si  ibu yang terharu dan merasa sedih akhirnya memberikan mantel itu secara gratis untuk Ririn. “Mantel ini buat kamu, semoga adek kamu cepet sembuh ya…” ucap si Ibu.

Bersambung…

Baca juga: Membuat Bistik Ayam, Hidangan di Akhir Pekan

Editor: Laila
    Bagikan  

Berita Terkait