DEPOSTBALI,- Apakah kamu tahu tanaman kecubung? Banyak orang mengatakan bahwa tanamana ini adalah tanaman yang bisa membuat orang kesadaran hingga gila.
Apasih tanaman ini dan kandunganya? Benarkah tanaman ini memabukan? Simak berikut ini!
Kecubung termasuk tumbuhan perdu yang bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 3 meter. Daunnya berwarna hijau, lebar, dan berbulu, memiliki sisi daun bergerigi yang tidak teratur. Bunganya berbentuk seperti terompet dan mekar di malam hari.
Bunganya wangi dengan warna yang cukup bervariasi dari putih, pink, kuning, dan ungu. Buah kecubung berbentuk kapsul berduri berdiameter 3 hingga 10 cm yang berisi biji halus seperti biji tomat. Daun dan batang kecubung yang telah dihancurkan akan mengeluarkan aroma yang cukup kuat.
Kecubung juga dikenal dengan nama lain Jimson weed dan thorn apples, dan biasanya ditanam sebagai tanaman kebun karena bunganya yang indah. Datura terdiri dari 9 hingga 12 spesies, dan tersebar luas secara global. Asal tanaman ini masih diperdebatkan oleh para ahli.
Baca juga: Sewu Dino Bagian 18: Jejak Darah yang Bertebarah
Kecubung Termasuk Tanaman Beracun
Tanaman ini beracun dan mengandung alkaloid seperti scopolamine, hyoscyamine, dan atropine. Senyawa alkaloid sendiri adalah substansi yang relative toksis yang bekerja utama pada susunan saraf pusat.
Efek yang ditimbulkan dapat berupa analgesic dan narkotik. Hal inilah yang menyebabkan kecubung sering disalahgunakan untuk alasan ingin merasakan efek ‘fly’. Padahal efek yang ditimbulkan bukan sekedar halusinasi belaka
Namun juga perasaan ketakutan yang tidak nyaman, dehidrasi, perilaku yang tidak biasa yang bisa bertahan hingga 3 hari, penurunan daya penglihatan dan kebutaan, hingga overdosis yang berujung kematian.
Sesaat setelah meminum ramuan kecubung mereka tertidur dengan pulas, namun saat bangun mereka bingung apakah mereka sudah bangun atau masih bermimpi. Penglihatan mereka kabur, timbul halusinasi yang menyebabkan mereka tidak dapat membedakan benda-benda yang ada di hadapannya.
Manfaat Kecubung
Penggunaan kecubung yang disalahgunakan akan berakibat fatal, namun jika dimanfaatkan dengan baik maka akan berguna untuk pengobatan dan bahkan sebagai insektisida botanis. penggunaan kecubung harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan dosis yang tepat.
Dengan dosis yang tepat, kecubung dapat dimanfaatkan sebagai antiasma, antimikroba, antikanker, antiinflamasi, hingga antifungal. Beberapa penelitian juga melihat potensi kecubung sebagai insektisida botanis yang ramah lingkungan.