Omed-omedan Atau Ciuman Massal, Tradisi Unik yang Hanya Ada di Bali

Pendidikan —Senin, 21 Jun 2021 12:11
    Bagikan  
Omed-omedan Atau Ciuman Massal, Tradisi Unik yang Hanya Ada di Bali
Omed-Omedan Atau Ciuman Massal, Tradisi Unik yang Hanya Ada di Bali (foto:pinterest)

BALI, DEPOSTBALI

Tidak hanya destinasi wisata atau kulinernya, Bali memiliki sejuta keunikan di dalamnya. Ada sebuah tradisi yang unik di Bali. Tradisi Omed-omedan atau ciuman massal.

Menurut beberapa kalangan masyarakat Indonesia bahwa berciuman dengan lawan jenis sebelum menikah adalah hal yang mengherankan. Tetapi di Bali ciuman massa dijadikan sebagai tradisi dan dibilang cukup unik.

Baca juga: Nusa Penida, Objek Wisata di Bali dengan Fenomena Lautan yang Luas

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

Tradisi ini tentunya hanya ada di Bali dan benar-benar tidak ada di tempat lain hanya di Bali. Tradisi unik ini diadakan rutin satu tahun sekali.

Omed-omedan merupakan sebuah upacara yang dilakukan di Bali dengan melibatkan pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar Selatan. Masyarakat Bali percaya bahwa dengan melakukan upacara ini akan mendapatkan keberuntungan.

Baca juga: Enjoyment of Duck Timbungan Typical Balinese Food with a Distinctive Taste

Baca juga: Fakta Kesehatan Seseorang yang Tidur Larut dan Bangun Siang Ternyata Bukan Pemalas

Omed-omedan ini juga dikenal sebagai ritual berciuman. Ritual ini hanya boleh diikuti oleh orang yang belum menikah. Peserta omed-omedan ini dari usia 17-30 tahun dan belum menikah.

Omed-omedan berasal dari Bahasa Bali yang berarti tarik-menarik. Tradisi ini juga dilakukan setelah Hari Raya Nyepi  yakni pada hari ngembak geni untuk menyambut tahun baru saka.

Baca juga: Hemlock Water Dropwort Tanaman Beracun yang Membuat Korban Tersenyum Lalu Mati

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Bali yang Cukup Populer Hingga Seluruh Dunia

Asal mula upacara omed-omedan ini tidak diketahui secara pasti, namun tradisi ini sudah ada sejak nenek moyang dan dilestarikan secara turun menurun.

Untuk memulai tradisi ini dimulai dengan bersembahyang bersama untuk memohon diberi keselamatan. Setelah sembahyang selesai, peserta dibagi menjadi dua kelompok yakni laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Internet Of Things (IoT) Mempermudah Pekerjaan Manusia dengan Serba Otomatis

Kemudian saling berhadapan di jalan Raya Sesetan Denpasar. Antara kedua kelompok pria dan wanita akan dipilih satu orang, kemudian peserta yang terpilih akan berhadapan dikedua sisi dan dipertemukan. Kedua peserta akan akan mengunci bibir kemudian berciuman sambil disiram air. (put)

Editor: Putri
    Bagikan  

Berita Terkait