BALI, DEPOSTBALI
Jika bicara mengenai pemakanan tidak akan jauh dari yang namanya kematian. Setiap orang pasti akan mengalami kelahiran dan kematian. Tentunya yang berhubungan dengan kematian ada kaitannya dengan misteri. Salah satunya pemakaman Trunyan yang belokasi di Desa Trunyan, sisi Timur Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali.
Setiap orang yang meninggal dunia memang tidak harus di kubur dalam tanah tapi meskipun begitu pemakaman Trunyan ini benar-benar berbeda. Jika ada yang meninggal dunia bisanya menggunakan adat Bali Ngaben, tapi di pemakaman ini tidak.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 18 Juni, Virgo Nikmati Kabahgiaanmu dan Semangat Baru
Baca juga: Kenikmatan Bebek Timbungan Makanan Khas Bali dengan Cita Rasa yang Khas
Kalian akan merasakan merinding atau ngeri dengan suasana yang cukup menyeramkan di pemakaman itu. Di Sepangajang jalan menuju pemakaman, kalian akan melihat tengkorak manusia yang disusun bahkan ada juga yang bergeletakan.
Dengan adanya tengkorak manusia ini bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk sampai di puncak pemakaman. Tidak seperti pemakaman pada umunya, mayat-mayat disini tidak dikubur melainkan disimpan di bawah pohon dan ditutupi dengan anyaman bambu tidak lupa disediakan sesajen.
Baca juga: Manfaat Bedak Bayi Bagi Kamu yang Ingin Tampil Sederhana Tapi Cantik
Baca juga: Authentic Indonesian Food Meatballs that are Famous to Overseas
Biasanya mayat yang tidak dikubur atau disimpan akan menimbulkan bau busuk. Anehnya di pemanakaman ini tidak sama selaki berbau busuk meskipun kondisi mayat-mayat di pemakaman ini mulai membusuk.
Cara yang dilakukan di pemakaman ini merupakan salah satu tradisi di Desa Trunyan. Hanya untuk masyarakat Desa Trunyan yang sudah berkeluarga dan kematiannya yang wajar. Sebetulnya di Desa Trunyan ini sendiri memiliki 3 jenis kuburan yang berbeda.
Baca juga: Keindahan Pura Besakih, Pura Terbesar di Indonesia yang Terletak di Bali
Untuk kuburan bayi dan yang belum menikah disamakan dengan bayi dan dikubur. Berbeda jika ada seseorang meninggal karena kecelakaan atau terdapat cacat maka dikuburkan dengan berbeda lokasi yaitu diperbatasan desa. Dan untuk pemakaman yang yang satu ini untuk yang sudah berkeluarga dan normal kematiannya.
Untuk biaya pemakamannya tidak begitu mahal akan tetapi dibekali sesajen dan barang-banarang kebutuhannya semasa hidupnya. Maka dari itu tidak heran jika disana banyak baju-baju.
Baca juga: Pura Tanah Lot Destinasi Wisata di Bali yang Menjadi Andalan Wisatawan untuk Berlibur
Baca juga: Mengatasi Badmood Ketika Sedang Haid, Kamu Dapat Mengonsumsi Buah yang Satu Ini
Mayat-mayat disini tidak dikubur dan tidak berbau busuk disebabkan karena terdapat satu pohon besar yang mengeluarkan wangi. Pohon ini hanya ada di Desa Trunyan saja ditempat lain tidak ada. Nama pohon ini Taru Menyan. Asal mula nama desa ini pun diambil dari nama pohon Taru Menyan.(put)