Terasjabar.id --
Grup AirAsia Bhd membukukan rugi bersih 992,89 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp3,4 triliun pada kuartal II 2020 kemarin.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara, Rabu (26/8) maskapai tersebut menyatakan kerugian disebabkan lockdown atau penguncian yang dilakukan sejumlah negara demi mempersempit penyebaran wabah virus corona belakangan ini.
Menurut maskapai penerbangan berbiaya rendah itu, lockdown telah membuat jumlah penumpang pesawat yang kuartal II 2019 lalu masih bisa mencapai 12,84 juta anjlok tinggal 204.082.
Akibat masalah itu, pendapatan perusahaan turun 96 persen dari 2,92 miliar ringgit Malaysia menjadi tinggal 118,96 juta ringgi Malaysia.
Grup AirAsia menambahkan 42 persen dari pendapatannya berasal dari operasional kargo dan logistik.
Mereka menyatakan untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan telah menerapkan beberapa strategi.
"Grup menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya seperti penentuan ukuran tenaga kerja yang tepat," kata mereka.
Selain itu, perusahaan juga melakukan pemotongan gaji dan negosiasi penundaan pembayaran tagihan dengan pemasok dan mitra dan restrukturisasi posisi bahan bakar.
"Pemotongan gaji untuk manajemen, staf dan direktur," kata mereka.
(age/CNN)