Kebudayaan Bali dengan Tarian Tradisional, Tari Kecak Uluwatu

Pendidikan —Senin, 31 May 2021 16:11
    Bagikan  
Kebudayaan Bali dengan Tarian Tradisional, Tari Kecak Uluwatu
Tari Kecak yang berasal dari Bali dengan puluhan penari pria yang menceritakan tentang Rahwana yang menculik Dewi Sinta (foto:pinterest)

BALI, DEPOSTBALI

Indonesia memang memiliki beragam kebudayaan dan kepercayaan. Kebudayaan yang terus dipertahankan hingga saat ini. Tari kecak uluwatu, salah satu kebudayaan Indonesia yang masih ada hingga saat ini. Kebudayaan yang berasal dari Bali.

Selain keindahan alam dengan hamparan samudra india di pura uluwatu memiliki nilai sejarah yang tinggi, salah satunya tarian tradisional kecak uluwatu.

Baca juga: Tahukah Kamu Bahwa Kita Merasakan Sakit Hati Itu Ada Penelitiannya, Berikut Penjelasannya

Di sekolah bahkan didunia maya kita berulang kali diperkenalkan dengan kebudayaan yang satu ini. Tari kecak merupakan tarian tradisional dari Pulau Dewata, Bali. Tarian ini dipentaskan dengan puluhan penari laki-laki yang mengelilingi api.

Jika kamu berkunjung ke Bali, tarian tradisional ini salah satu wisata yang mengingatkan kita akan kebudayaan yang ada di Indonesia. Tarian ini bersifat sakral sehingga mengundang rasa penasaran wisatawan untuk melihatnya secara langsung.

Baca juga: Resep Makanan Nasi Jinggo Khas Bali dengan Isian yang Menggoyangkan Lidah

Tarian kecak dari bali menceritakan sebuah legenda epos Ramayana. Epos India tersebut berkisah tentang raksasa Rahwana yang menculik Dewi Sinta. Rama beserta pasukannya kemudian berusaha untuk menyelamatkan sang permaisuri.

Epos ini mengandung berbagai pesan, seperti keberanian, kesetiaan pada pasangan, dan strategi dalam menghadapi musuh.

Baca juga: Fenomena Objek Wisata di Ujung Barat Daya Pulau Bali “Pura Uluwatu“ 

Tari kecak ini diciptakan pada tahun 1930-an. Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi dimana penarinya dalam keadaan tidak sadar karena melakukan komunikasi dengan Tuhan, atau roh para leluhur yang kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Pada tari kecak tidak menggunakan alat musik dan hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki para penari yang sedang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sedangkan para penari yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak yang melingkari pinggang mereka.

para penari  laki-laki  ketika menarikan tarian tersebut, terdengar kata cak…cak…cak dari sanalah kata Kecak diambil.


Editor: Putri
    Bagikan  

Berita Terkait