Happy Parenting ala Freelancer

Pendidikan —Kamis, 9 Dec 2021 12:02
    Bagikan  
Happy Parenting ala Freelancer
Happy Parenting ala Freelancer - pinterest

DEPOSTBALI- Menjadi freelancer mungkin menjadi pilihan ideal bagi ibu saat tetap dituntut produktif tanpa meninggalkan urusan anak dan rumah tangga. Selain itu, pekerjaan freelancer juga ideal agar tetap bisa berkarya sesuai passion tanpa meninggalkan rumah.

Kesannya mudah ya, menjalani peran sebagai ibu yang bekerja dari dalam rumah. Sudahlah urusan rumah tangga dan anak bisa dilakukan sendiri, aktualisasi diri terjaga, penghasilan pun tetap bisa diterima.

Namun dalam kenyataannya tidak semudah itu, karena menyeimbangkan antara pekerjaan, anak dan kegiatan domestik itu cukup menantang. Bahkan freelancer rentan mengalami stress karena multiperan yang dijalani ditambah minimnya waktu untuk melakukan me-time.

Terkait dengan parenting, ada pula isu yang harus dihadapi ibu yang berprofesi sebagai freelancer, yakni potensi mengalami apa yang dinamakan present but absent parenting, yakni pengasuhan yang ada namun hakikatnya tiada.

Anak-anak yang diasuh oleh ibu yang menerapkan present but absent parenting bahkan bisa merasa lebih keki karena ibunya berada di sekitarnya namun tidak memberi cukup perhatian padanya. Fisiknya di rumah, namun pikiran dan hatinya melanglang ke mana-mana.

Terkadang ibu yang terlalu sibuk bekerja di rumah pun terpaksa menitipkan pengasuhan anak-anaknya pada gadget dan televisi dikarenakan banyaknya deadline yang harus dikejar. Hal ini jika dibiarkan tentu tidak baik untuk perkembangan anak serta relasi antara ibu dan anak. Buat apa fisik ibu ada di rumah namun tidak bisa meluangkan waktu untuk anaknya?

Nah, supaya tidak terjadi pengasuhan yang demikian, setidaknya beberapa tips ini bisa membantu para ibu yang saat ini merasa kesulitan membagi waktu dan dirinya karena pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah.

Baca juga: Danau Tamblingan, Wisata Spiritual dengan Selimut Kabut di Pulau Dewata

Baca juga: Buka RAPIMPROV II Kadin Jabar, Arsjad Rasjid Katakan Dua Perang yang Dihadapi Indonesia Saat Ini

Baca juga: Perekonomian di Kota Bandung Mulai Menggeliat

1) Membuat skala prioritas

Sebelum memutuskan untuk menjadi freelancer, temukan dulu alasan mengapa ibu harus banget menjadi freelancer. Kalau alasannya adalah tetap ingin bisa mendampingi anak sekaligus tetap berpenghasilan, maka ibu harus selalu siap sedia alias melupakan dulu urusan pekerjaan saat anak membutuhkan ibu.

2) Menyusun kandang waktu

Sebaiknya ibu membuat jadwal harian yang merinci semua daily activities ibu. Misalnya jam sekian jam sekian waktunya ibu mengerjakan pekerjaan domestik, jam sekian ibu harus berkutat dengan pekerjaan sebagai freelancer, jam sekian adalah saat membersamai anak. Terpenting dari itu, ibu harus berkomitmen untuk menepatinya.

3) Menetapkan gadget time

Diakui atau tidak, gadget adalah distraksi utama yang akan merampas waktu yang ibu miliki. Jadi sebaiknya, ibu segera membuat jadwal penggunaan gadget setiap harinya. Misalnya, gadget hanya digunakan 3 jam dalam sehari, atau ibu bisa mengatur waktunya agar fleksibel. Kegiatan kurang penting seperti terlalu banyak mengobrol di WhatsApp grup atau scrolling timeline sosial media sebaiknya dihindari kalau tidak ingin merasa kekurangan waktu mengerjakan semuanya.

Baca juga: Buka RAPIMPROV II Kadin Jabar, Arsjad Rasjid Katakan Dua Perang yang Dihadapi Indonesia Saat Ini

Baca juga: Perekonomian di Kota Bandung Mulai Menggeliat

4) Memiliki me-time

Freelancer rentan stress karena kurangnya waktu untuk diri sendiri ditambah beban pekerjaan yang cukup banyak. Jadi ibu tetap harus mengagendakan me-time supaya tetap berbahagia melakukan peran-peran itu. Me-time sederhana seperti luluran di rumah, membaca buku, atau menikmati cemilan favorit mungkin bisa mengembalikan mood ibu yang rusuh karena deadline pekerjaan atau anak-anak yang rewel.

5) Kerja sama dengan pasangan

Memiliki pasangan yang mendukung pekerjaan kita memang menyenangkan dan meringankan beban. Jadi, ibu harus bisa bekerja sama dengan pasangan dalam urusan domestik, seperti berbagi tugas pekerjaan rumah, bergantian mengurus anak saat ibu sedang dikejar deadline, atau selalu menjadwalkan pillow talk dengan pasangan supaya ibu tetap bertumbuh dengan bahagia.

Semoga dengan melakukan tips-tips di atas para ibu yang bekerja sebagai freelancer tetap bisa waras dan happy mengasuh anak-anaknya ya, sehingga peran sebagai seorang ibu tetap bisa dijalankan dengan baik dan seluruh keluarga bahagia.

Baca juga: Buka RAPIMPROV II Kadin Jabar, Arsjad Rasjid Katakan Dua Perang yang Dihadapi Indonesia Saat Ini

Baca juga: Perekonomian di Kota Bandung Mulai Menggeliat


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait