Mitos Desa Gondo Mayit Prolog

Horror —Senin, 8 May 2023 14:59
    Bagikan  
Mitos Desa Gondo Mayit Prolog
Mitos Desa Gondomayit.* (FOTO: Pinterest)

DEPOSTBALI,- Cerita ini berasal dari pengalaman mas Damar. Cerita tentang pengalamannya yang menarik dan begitu ngeri.

Cerita tentang “Desa Gondo Mayit”

“Deso Edan!!” (Desa Gila) katanya. Matanya mentap kesana kemari seolah peristiwa itu membekas di ingatannya.

“yo opo gak edan, bendino onok ae sing mati. Nek ga mati, jarane tondo balak” (bagaimana gak gila, setiap hari selalu saja ada orang yang mati, kalau tidak ada yang mati, katanta justru mengundang musibah)

Percakapan ini pun semakin penasaran. Namun terhenti ketika ada yang baru saja datang.

Mas Erik. Teman dari mas Damar.

“Rik, iki loh, ceritakno cerito sing awakmub ambek aku jaman kuliah boyen sing nyasar gok desa gondo mayit” (Rik, ini loh, ceritakan cerita kamu dan aku jaman masih kuliah, waktu kita nyasar di sebuah desa bernama Desa Gondo Mayit”

Wajah tenang mas Erik tiba-tiba berunah, mengisyarakatkan ketidakenakan, dan raut wajah ngeri terlihat dari alisnya.

“jek di iling-ilingi ae, wes lalik ke ae” (masih di ngat saja, sudah lupakan)

Desa ini berasa di daerah utara Gunung P… di Jawa timur.

Baca juga: Tempat Parkir dan Jalan Kendaraan di Pelabuhan Sanur Mulai di Rancang Oleh Gubernur Bali

Saat itu, mas Damar baru saja ditunjuk menjadi ketua Mapala periode Tahun 2011-2012 di salah satu universitas di Jawa Timur.

Menjabat menjadi ketua pada semester 6 bukanlah hal yang bisak. Terlebih, ketika ada agenda di bulan Juli, akan  ada projek untuk mendai ouncak Mahameru, dimana 4 universitas bersama Mapala mereka akan bergabung.

Disinilah, mas Damar membuat satu acarsa dadakan untuk mempersiapkan kesanggupan team mereka pada bulan Juli. Tetapi, tidak ada satupun anggota sanggup karena bertepatan dengan UTS.

Karena minimnya persiapan, mas Damar pun berinisiatif untuk melanjutkan agendanya. Meslo nila harus seorang diri.

Mas Erik, ketua mapala sebelumnya pun ikut bergabung. Karena, ini untuk nama universura mereka, dan disinilah dapat satu tempat yang di rasa cocok.

“Alas T…..” salah satu tempat untuk melatih stamina karena medannya yang menanjak dan juga temoat terbaik untuk mendapat momen dimana suhu tempat ini nyari seperti suhu di puncak Mahameru.

Sebelum mas Damar dan Mas Erik tau, apa yang sudah menununggu mereka disana.

Persiapan sudah dilakukan satu minggu sebelumnya. Mulai dari izin untuk mendaki sekaligus menyisir temoat yang akan dijadikan tujuan pendakian ini.

Meski jalur yang akan dituju mas Damar dan Mas Erik bukan jalur pendakian pada umumnya. Namun, mas Damar menyakinkan mas Erik.

Perjalanan 6 jam terasa singkat. Terlebih di hari yang semakin oetang, mas Ddamar masih memeriksa semuanya. Kompas yang selalu di bangakan pun tak luput dari genggamannya.

Mobil mereka berhenti di salah satu pos yang sudah tidak asing lagi bagi mereka.

Bersambung… (Bersumber dari Twitter @simplem81378523 / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Membuat Cemilan Telur Gabus Gurih dan Lezat

Editor: Laila
    Bagikan  

Berita Terkait