DEPOSTBALI
Bali mempunyai banyak adat yang masih sering di laksanakan oleh masyarakat bali,tentunya di bali ini banyak sekali upacara adat yang sering di laksanakan oleh masyrakatnya.
Masyarakat bali mayoritas merupakan pemeluk agama hindu, biasanya mereka melakukan upacara-upacra keagamaan yang penuh makna hal itu juga merupakan menjadi adat di pulau bali.
Baca juga: Manfaat Jogging di Pagi Hari
Baca juga: Google Membuat Perubahan Lain pada Struktur Biaya
Berikut beberapa adat yang masih dilaksanakan dan masih melekat dipulau bali :
- Upacara ngaben
Upacara ngaben ini yaitu upacara pembakaran jenazah umat hindu di bali. Upacara ini meruoakan suatu ritual yang dilaksanakan untuk mengembalikan roh leluhur ke tempat asalnya, ngaben juga biasanya disebut dengan kata palebon.
- Upacara melasti
Upacara ini biasanya dilaksanakan pada saat menyambut hari raya nyepi , melasti juga yaitu upacara sembahyang umat hindu, upacara ini mempunyai tujuan yaitu untuk penyucian diri serta benda sakral milik pura.
- Upacara mepandes
Upacara ini dilakukan untuk menyucikan diri bagi umat hindu yang dilakukannya dengan cara memotong atau meratakan gigi seri dan jika ada taring maka sama taring kanan maupun kiri akan diratakan,hal ini juga untuk meningkatkan kepercayaan diri dan bertanggung jawab.
Baca juga: Di Dalam Danau ini Terdapat Banyak Kerangka Manusia
Baca juga: Tanpa Kalian Sadari Ternyata Menyanyi Mempunyai Manfaat Loh!
- Upacara ngerupuk
Upacara ngerupuk ini biasanya dilakukan sehari sebelum upacara nyepi, hal ini biasanya mengadakan pawai ogoh-ogoh yaitu merupakan perwujudan buta kala, pengerupukan juga biasanya dilakukan dengan cara nyebar nasi tawur ,mnegobori rumah di seluruh pekarangan. Myeburi rumah dengan mesiu serta meeka akan memukul benda apa saja sampai bunyinya gaduh, pawai ogoh-ogoh ini biasanya kelilingi lingkungan lalu di bakar. Tujuan dari hal tersebut yaitu untuk mengusir buta kala dari lingkungan sekitar.
- Upacara tumpek landep
Upacara ini adalah hari dimana umat hindu memohon keselamtan kepada tuhan yang maha esa yang dalam wujudnya sebagai dewa senjata, tumpak landek ini juga merupakan rasa terimakasih dari umat hindu khususnya yang berada di bali terhadap sang hyang widi wasa, yang turun ke dunia dan memberikan ketajaman pemikiran manusia. Hal ini biasanya di lakukan nya dengan waktu 6 bulan sekali.
Baca juga: Percakapan Mata, Dalam Diam Kita Tak Berdiam
Baca juga: Cara Membuat Slime di Rumah dengan Mudah
Itu beberapa adat yang masih dilakukan di bali, dan yang selalu dilakukan dengancara turun temurun agar adat di pulau bali tidak akan pernah hilang.- ER