DEPOSTBALI-, Misophonia adalah suatu gangguan mental dimana penderita ini membenci suara seperti orang makan, menguap, mendengkur, batuk, bahkan suara seseorang yang bernafas.
Kebanyakan sumber suara yang dapat menimbulkan misophonia berasal dari tubuh manusia seperti suara menguap, mengunyah, mendengkur, suara hentakan kaki, batuk, bahkan suara seseorang yang bernapas.
Namun tidak menutup kemungkinan sumber-sumber suara eksternal seperti goresan kapur dan papan tulis, dentingan antar sendok, suara ketikan keyboard nyatanya juga mampu membuat penderita merasa terganggu.
Sampai saat ini dokter belum dapat memastikan apa penyebab dari misophonia. Meskipun begitu, misophonia bukanlah masalah pada telinga. kondisi biasanya dimulai antara usia 9–13 tahun dan kebanyakan diderita oleh wanita.
Baca juga: Mitos Tentang Rumah Tusuk Sate
Dokter berpikir jika misophonia adalah kelainan pada sebagian mental dan sebagian fisik. Hal itu karena terkait suara yang dapat mempengaruhi otak untuk memberikan respon otomatis pada sumber suara.
Pada tingkat terendah, penderita hanya merasa gelisah, tidak nyaman, kalah, dan terdesak untuk segera melarikan diri. Namun pada tingkat yang lebih parah, respon yang dilakukan penderita dapat berupa antara lain: kemarahan, kemarahan, panik, stres, ketakutan, emosi, keinginan untuk membunuh, menghentikan apapun yang menimbulkan suara hingga membunuh untuk bunuh diri.
Karena misophonia baru diidentifikasi sebagai gangguan kesehatan mental, pilihan pengobatan yang tersedia sangat terbatas. Pada tingkat misofonia yang lebih rendah, penderita hanya berusaha menghindari sumber suara sebagai aksi penanggulangan rasa tertekannya. Sejauh ini klinik misophonia hanya ada di Amerika dan sekitarnya.
Baca juga: 3 Zodiak yang Sering Mengalami Kegagalan Hidup