Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 4

Horror —Selasa, 17 May 2022 14:36
    Bagikan  
Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 4
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)


DEPOSTBALI,- Sejak saat itulah warga sekitar Sukabumi geger. Tiap malam mendapatkan teror pocong keliling Ririn yang meminta untuk melepaskan mantelnya.

Bapak Ririn meminta kakak temannya Aria dan Aria untuk ikut mencari pocong Ririn yang masih berkeliaran di Gunung Salak. Bapak Ririn turut mencari orang pintar di daerah tersebut untuk turut serta membantu pencarian Pocong Ririn.  Ia bahkan membuat sayembara bahwa siapapun yang bisa menyelamatkan Ririn, akan mendapatkan imbalan.

Usut punya usut, Bapak Ririn adalah orang kaya, bos perusahan besar dibidang tambang batu bara. Tambang batu bara itulah menjadi asal muasal semuanya.

Di tambang batu bara itu, ia bertemu dengan jin penunggu tempat tersebut. Jin itu sulit diusir dan tidak ingin dipindahkan. Namun, berkat bantuan seorang dukun, akhirnya bisa memindahkan jin tersebut ke dalam mantel. Syarat utama adalah, hanya bapaknya Ririn yang bisa menggunakan mantel itu.  Jika ada orang lain yang memakainya, maka orang tersebut akan mati.

Baca juga: Trending, Girls Generation Segera Rilis Album?

Tapi ternyata, hal itu hanyalah akal-akalan dukun. Dukun tersebut bersekutu untuk memperbudak Bapaknya Ririn. Dengan cara itu, si dukun bisa hidup leluasa dan mendapatkan harta yang berlimpah hasil menipu Bapak Ririn.

Kakek dan kakak cowok Ririn juga turut menjadi korban dari kelicikan dukun. Kakek meninggal karena sakit dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan motor.  Pada awalnya, dua karyawan dari perusahaan tambang yang menjadi tumbal dengan skenario seolah-olah adalah kasus kecelakaan kerja. Harapannya, Jin mau pergi dan tidak menganggu usaha bapaknya Ririn.

Namun skenario itu gagal.  Dua karyawan tumbal itu hanya mengalami luka parah. Ternyata si Jin hanya mau tumbal keluarga dan marah besar. Akibatnya, kakek dan kakak Ririn meninggal secara tiba-tiba.  Itulah awal mula lahirnya mantel tumbal nyawa.

Akhirnya, rombongan pemburu pocong Ririn pun tiba di Gunung Salak dan membuka tenda disana. Pada malam hari, orang pintar melakukan ritual pencarian. Beberapa saat kemudian, datanglah sesosok mahluk tinggi besar yang menyerupai kakek-kakek setinggi pohon di Gunung Salak.

Baca juga: Lika Liku Dunia Kerja dalam “Emily in Paris”, Ini Kisah Berikutnya

Langkah kakinya terdengar jelas dan suaranya menggelegar saat turut berkomunikasi dengan orang pintar tersebut. Aria yang ketakutan pun mulai menangis sesegukan.

Ditengah ketakutan Aria yang luar biasa, orang pintar ini memegang pundak Aria. Ternyata, si  Jin penguasa gunung tadi marah karena tersinggung Aria memejamkan mata saat ada di hadapannya. Aria pun memberanikan diri membuka mata walau tidak berani melihat wajahnya.

Namun karena rasa penasarannya yang besar, Aria akhirnya melihat wajah si kakek berjenggot panjang dengan wajah yang sangat mengerikan.

Setelah berkomunikasi dengan jin penguasa gunung. Diketahui bahwa Ririn sudah diusir dari gunung tersebut, karena tidak mau menerima keberadaan Ririn di tempat tersebut.  Penyebabnya karena Ririn menjadi pocong bukan dari proses kematian.  Ia sendiri belum mati, namun hidup di dua alam, yaitu alam manusia dan alam lelembut.

Bapaknya Ririn semakin gusar dan semakin ketakutan. Katanya, jika Ririn tidak lepas  dari mantel itu selama 7 hari, maka akan segera mati.

Apakah Ririn bisa selamat? Tunggu di “Kisah Pocong Ririn” bagian 5.* (sumber: Twitter  @arangga_aria / PARISAINI R ZIDANIA)

(Tulisan di atas belum dipastikan kebenarannya.  Pembaca agar dapat mengambil hikmah dari semua kejadian.  Dimohon tidak mengikuti hal yang menyebabkan sesat dan menimbulkan kerugian.)

 

Baca juga: Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 3

 

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait