DEPOSTBALI (KOTA BEKASI),- Proyek revitalisasi dan penataan kawasan Sungai Kalimalang, Kota Bekasi untuk tahap satu telah tuntas. Penataan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini merupakan bagian dari rencana aksi pemulihan Sungai Citarum.
"Revitalisasi Kalimalang terkait dengan rencana aksi Citarum Harum," kata Dikky Achmad Sidik, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, dari pihak Pokja Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pariwisata Satgas Citarum Harum memaparkan, mengacu pada dokumen master plan, revitalisasi Kalimalang terdiri dari empat segmentasi ruas, yaitu ruas selebrasi 15.172 meter persegi, ruas komunitas 16.980 meter persegi, ruas hijau edukasi 17.610 meter persegi, dan ruas ekologi 10.081 meter persegi.
Menurut Dikky, di tahap satu proyek ini akan dilengkapi dengan jembatan penghubung sisi utara dan selatan Kalimalang.
“Di segmen satu tinggal menyelesaikan jembatan saja. Tapi secara fungsional sudah bisa berfungsi karena ada jembatan irigasi. Penggunaan jembatan sudah bisa cuma memang untuk memudahkan perlu jembatan permanen khusus untuk pedestrian,” tuturnya.
Pemprov Jabar akan melanjutkan proyek revitalisasi ini ke tahap 2, 3, dan 4. Untuk tahapan berikutnya, Dinas SDA Jabar sudah mengajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kita sudah sampaikan, dan pengajuan sudah masuk di perencanaan Kementerian PUPR. Namun eksekusinya bisa jadi tahun depan karena tergantung dengan pembagian fiskal,” ujar Dikky.Ridwan Kamil Resmikan Penataan Kalimalang Bekasi
Empat tahap proyek
Kini sisi utara dan selatan Kalimalang sudah dapat dinikmati warga menjadi ruang interaksi sosial, bahkan bisa menjadi destinasi wisata baru.
"Yang dulu Kalimalang hanya sekadar dilirik sambil lewat sekarang bisa dinikmati, khususnya sore sampai malam hari. Ini tempat istirahat atau ngabuburit," kata Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Menurut Kang Emil, sungai yang melintasi peradaban seperti Kalimalang memiliki nilai berharga yang harus dimanfaatkan, sehingga tak hanya mengalirkan air sungai, melainkan juga mempunyai fungsi sosial.
"Kalau aliran sungainya di gunung biarkan saja natural, tapi kalau sudah melewati pusat kota, sungai menjadi mahal harganya dan harus mempunyai fungsi sosial," tuturnya.
Oleh karena itu, Pemprov Jabar berkomitmen memulai penataan Kalimalang pada 2019 dengan mengusung tema futuristik. Proyek penataan Kalimalang sempat dihentikan pada 2020 karena pandemi COVID-19.
Kang Emil memastikan penataan Kalimalang akan terus dikerjakan hingga tahap empat seiring selesainya proyek Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung - Melayu (Becakayu).
Baca juga: Motor Irit untuk Mudik, Berikut Rekomendasinya
Baca juga: Jumlah Pemudik Secara Nasional Diprediksi Mencapai 85,5 Juta Orang
Penataan tahap satu inipun pengerjaannya akan terus disempurnakan. Tak hanya estetikanya, melainkan juga fungsi lingkungan supaya tetap terjaga.
"Nanti semuanya dicicil kearah timur, termasuk urusan pencemaran, kekumuhan, lalu ditanami pohon supaya lebih teduh," ujarnya.
Kang Emil mengungkapkan, yang paling ikonik adalah akhir tahun ini akan dibangun jembatan penghubung sisi utara dan selatan Kalimalang, sehingga warga tak perlu harus memutar dulu bila ingin menikmati kedua sisi tersebut. Desain jembatan ikonik tersebut bisa saja seperti jembatan cinta di Paris yang dipenuhi kunci gembok.
Menurut Kang Emil, Kota Bekasi memiliki banyak titik potensial untuk dijadikan ruang publik yang nyaman dan aman. Ia menjelaskan, ciri kota bahagia adalah warganya sering keluar rumah menikmati ruang publik dengan nyaman, aman tanpa rasa takut.
"Kota Bekasi banyak tempat yang belum tersentuh untuk dijadikan ruang publik. Padahal ciri kota bahagia itu warga banyak keluar menikmati ruang publik dengan nyaman dan tanpa rasa takut," tutur Kang Emil.
Sebagai bentuk perhatian kepada kota terbarat di Jabar ini, Pemprov Jabar selama dua tahun ini sudah membangun revitalisasi Alun-alun Kota Bekasi, Gedung Creatif Center, revitalisasi pasar tradisional, hingga penataan Kalimalang.
"Mudah-mudahan Kota Bekasi makin maju, manusiawi, kreatif dan religius," harap Kang Emil.
Creative Center
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terharu dengan ekonomi kreatif dari Kota Bekasi. Pasalnya, karya-karya ekonomi kreatif kota ini berada di atas rata-rata alias sangat bagus.
"Yang istimewa, saya sangat terharu karena ternyata ekonomi kreatif Kota Bekasi karya-karyanya di atas rata-rata, bagus banget. Angkanya 8 dari 9, yang lain harus belajar ke Kota Bekasi," kata Ridwan Kamil, usai meresmikan Gedung Creative Center di Kota Bekasi, akhir Februari lalu.
Namun sayangnya, selama ini belum ada sebuah wadah yang resmi dari karya ekonomi kreatif Kota Bekasi. Masyarakat yang ingin membeli karya ekonomi kreatif sering kesulitan mencari produknya. Atas dasar itu, Pemprov Jabar bersama dengan Pemkot Bekasi membangun sebuah Gedung Creative Center. Dengan adanya fasilitas ini dibarapkan bisa menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Bekasi.
"Kita akan memanen sebuah kehebatan anak-anak muda Bekasi. Kombinasi ekonomi kreatif dan ekonomi digital, itulah ekonomi masa depan," ujar Kang Emil.
Baca juga: Motor Irit untuk Mudik, Berikut Rekomendasinya
Baca juga: Penyelenggaraan BUBOS6, Pemprov Jabar Gandeng 6 Provinsi Lain
Alun-alun Kota Bekasi
Akhir Februari lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Kota Bekasi. Setelah direnovasi, Alun-alun Kota Bekasi kini terlihat lebih indah, rapi, dan bersih.
Menurut Ridwan Kamil, kehadiran Alun-alun ini menjadi bukti kasih sayang Pemda Provinsi Jawa Barat kepada warga Kota Bekasi. Ia juga mencurahkan beberapa ide coretan pada desain alun-alun ini.
Salah satu contoh adalah hiasan payung raksasa lengkap dengan tulisan Alun-alun Kota Bekasi. Selain itu, di bawah payung raksasa tersebut terdapat beberapa bangku yang bisa digunakan masyarakat untuk duduk.
Ridwan Kamil berharap alun-alun ini bisa dimanfaatkan warga Kota Bekasi untuk refreshing, hingga berinteraksi satu dengan yang lain, sehingga kebahagiaan masyarakat Kota Bekasi bisa meningkat. Hal ini sejalan dengan slogan Jabar Juara Lahir Batin karena selain fokus pada pembangunan infrastruktur, Pemprov Jabar juga memberikan perhatian pada kesehatan mental masyarakat.
Kang Emil pun menitipkan pesan kepada seluruh warga Kota Bekasi untuk menjaga dengan baik fasilitas publik ini. Misalnya dengan tidak membuang sampah dalam bentuk apapun secara sembarangan. Selain itu, mengatur para pedagang yang ada di sekitar alun-alun, sehingga baik pengunjung, maupun pedagang bisa merasakan manfaat yang sama.
"Untuk kuliner, tinggal diatur zonasinya. Kota ini kan kota untuk semua. Dari apapun agamanya, tingkat ekonominya semua harus bahagia datang ke sini. Cuma di negara kita, bangsa kita ini kalau enggak diatur suka menafsirkan sendiri, di situlah asal kesemrawutan," jelasnya.* (Bersumber dari siaran pers / TISHA S KANILAH)
Baca juga: Motor Irit untuk Mudik, Berikut Rekomendasinya