DEPOSTBALI,- Seorang gadis membawa beberapa koper masuk ke dalam sebuah rumah. Terdengar suara dari balik ponsel yang sedang Ia genggam, Ia pun mengabarkan sudah tiba di lokasi.
Namanya Tasya, ia seorang pencipta lagu yang ditelepon oleh seorang ayah yang memintanya untuk menemani anaknya di rumah karena anaknya yang bernama Maya merasa kesepian dan tak memiliki teman. Ayahnya mengungkapkan kalau Maya adalah anak pemalu, padahal Maya adalah seorang penyanyi.
Tasya pun akhirnya mau tinggal di rumah Maya. Setelah beberapa hari, Tasya sibuk dengan lagu barunya yang sedang deadline dan harus segera Ia serahkan pada produser, sehingga tak pernah melihat Maya.
Hanya saja tiap keluar dari kamar, Ia selalu melihat perabotan bekas digunakan selalu dalam keadaan bersih. Dari depan pintu kamar Maya, Tasya mengucapkan rasa terima kasih pada Maya, karena sudah membersihkan perabotan bekasnya.
Hari ulang tahun Maya tiba. Ada kiriman kue ulang tahun dan yang menerima adalah Tasya. Ayah Maya menelepon dan memintanya untuk menemani Maya tiup lilin di tengah malam.
Tasya merasa pesimis karena sepertinya Maya tidak mau menemui Tasya. Entah karena malu atau entah karena dirinya mengganggu Maya.
Tak bisa menolak permintaan ayah Maya, Tasya pun memanggil Maya berkali-kali dari luar kamar. Namun tidak mendapatkan jawaban. Ia pun meninggalkan kue tersebut di depan kamar Maya.
Baca juga: Profesi Anti Mainstream dalam Drama Korea, Apa Saja?
Malam hari saat tengah malam, Tasya keluar dan ia melihat ada kue ulang tahun di meja. Maya mungkin sudah bangun. Namun saat mencari keberadaan Maya, hasilnya nihil.
Tiba-tiba bangku bergerak sendiri membuat Maya terkejut dan takut. Ia pun segera menelpon ayah Maya.
“Pak ada hantu,“ kata Tasya.
“Kamu sudah bertemu dengan Maya?“ kata suara diseberang sana, membuat Tasya bertambah takut
“Sudah 3 tahun Maya meninggal dan arwahnya penasaran. Ia anak yang baik, Maya hanya ingin memiliki teman,” kata ayah Maya lagi.
“Kalau gitu bapak sudah menjebak saya,” jawab Maya menahan rasa takut.
“Maya hanya ingin berkenalan saja,“ kata ayahnya lagi. Tasya segera menutup telepon berusaha untuk kabur. Ia berlari menuju pintu, namun pintu seperti terkunci dan tak bisa dibuka.
Tubuhnya mendadak kaku dan tidak bisa digerakan. Kemudian bergerak sendiri seperti terseret ke meja makan dan duduk di depan kue ulang tahun dengan lilin menyala.
Hingga akhirnya bangku didepannya ada yang menyeret dan bayangan perempuan dengan wajah pucat memakai gaun putih dan rambut tergerai pun duduk dihadapannya. Matanya menatap kosong sambil bernyanyi tanpa nada.
Kisah ini merupakan sinopsis dari Film “Ritual the Series” episode 3 dengan judul “Satu Atap”.* (RESTIYAN NINGSIH)
Baca juga: Episode 5 Drama Korea “A Business Proposal”, Tae Mo Akhirnya Tahu Kebohongan Ha Ri