TAGS ewu dino
Sewu Dino Bagian 26: Kepala Kerbau di Tembok
Setelah gebrakan itu, suara tertawa yang pernah Sri degar muncuk lagi. “Cah GOBLOK, Nyowomo iku sampe sipore she, tak kandani, jumat kliwon, pikirno iku yo ndok
Sewu Dino Bagian 25: Suasana Senyap di Rumah Tua
Waktu terasa begitu lambat. Setiap ketukan detik yang Sri bayangkan terasa mengambang dalam sepi di kamar itu. Lalu, terdengar suara lirih. Suara yang membuat S
Sewu Dino Bagian 24: Foto Sosok Wanita Menggunakan Kebaya
Setelah melihat Sri dengan tatap sumringahnya, Dela beralih pada Dini. Ia melakukan hal yang sama. Sri hanya bingung, ia tidak pernah melihat ini sebelumnya. Sa
Sewu Dino Bagian 23: Sebuah Rumah Misterius
Sebuah mobil hitam yang Sri kenal barusaha masuk ke kediaman Atmojo. Sugih melangkah keluar. Sri dan Dini pun melangkah masuk. Setelah berpamitan dengan mbah Kr
Sewu Dino Bagian 22: Dunia yang Tidak Dapat Dilihat
Bagi Sri, apa yang baru saja diucapkan oleh mbah Tamin persis seperti dongeng anak kecil yang serba ingin tahu sebuah kenyataan dari dunia yang tidak dapat ia l
Sewu Dino Bagian 21: Nasib yang Berada pada Boneka Santet
Sri dan Dini masih diam sembari mendengarkan, “Santet Sewu Dino iki jenenge, santet gur mateni sak garis keluarga nganggo mateni sukmone tekan
Sewu Dino Bagian 20: Boneka di Bawah Pohon Beringin
Sri menyimpan sesuatu yang selama ini ia tahu, bahwa dalang dibalik semua ini adalah si Mbah Tamin sendiri. Namun, Sri masih merasa ia tidak memiliki bukti apap
Sewu Dino Bagian 19: Pamit yang Mengundang Konsekuensi
Keesokan harinya, mobil Sugik datang. Sri dan Dini sudah menunggu kedatangan mereka dari tadi. Mbah Tamin yang pertama keluar, lalu diikuti Sugik yang sedang me
Sewu Dino Bagian 18: Jejak Darah yang Bertebarah
Sosok itu mengangguk. “Teros,” mata Sri terbelalak mendengarnya. “Mbok pikir aku sengojo mbujuk awakmu to (Kamu pikir saya sengaja menipumu kan) jek rong ngert
Sewu Dino Bagian 17: Ditengah Gelapnya Hutan
Erna yang mendengar itu lantas langsung sadar dengan lamunannya, “He, golek cah iku, bengi ndedet ngene, gendeng koen (apa, cari anak itu, malam petang seperti