DEPOSTBALI,- Misophonia adalah suatu gangguan mental dimana penderita ini membenci suara seperti orang makan, menguap, mendengkur, batuk, bahkan suara seseorang bernafas.
Kebanyakan sumber suara yang dapat menimbulkan misophonia berasal dari tubuh manusia seperti suara menguap, mengunyah, mendengkur, suara hentakan kaki, batuk, bahkan suara seseorang bernafas.
Namun tidak menutup kemungkinan sumber-sumber suara eksternal seperti goresan kapur dan papan tulis, dentingan antar sendok, suara ketikan keyboard nyatanya juga mampu membuat penderita merasa terganggu.
Sampai saat ini dokter belum dapat memastikan apa penyebab dari misophonia. Meskipun begitu, misophonia bukanlah masalah pada telinga. Biasanya kondisi ini dimulai antara usia 9–13 tahun dan kebanyakan diderita oleh wanita.
Baca juga: Liga Italia 4 Mei 2023, Ini Dia Prediksi Skor AC Milan Vs Cremonese
Dokter berpikir jika misophonia adalah kelainan pada sebagian mental dan sebagian fisik. Hal itu karena terkait suara yang dapat mempengaruhi otak untuk memberikan respon otomatis pada sumber suara.
Pada tingkat terendah, penderita hanya merasakan gelisah, tidak nyaman, jijik , dan terdesak untuk segera melarikan diri. Namun pada tingkat yang lebih parah, respon yang dilakukan oleh penderita dapat berupa, antara lain: kemarahan, kebencian, panik, stres, ketakutan, emosi, keinginan untuk membunuh, menghentikan apapun yang menimbulkan suara sampai berpikiran untuk bunuh diri.
Karena misophonia baru diidentifikasi sebagai gangguan kesehatan mental, pilihan pengobatan yang tersedia sangat terbatas. Pada tingkat misophonia yang rendah, penderita hanya berusaha menghindari sumber suara sebagai aksi penanggulangan rasa tertekannya. Sejauh ini klinik misophonia hanya ada di Amerika dan sekitarnya.
Baca juga: Membuat Bakso Goreng dengan Cocolan Saus Bikin Ketagihan