DEPOSTBALI,- Kasus kematian artis Thailand Tangmo Nida terus memasuki babak baru. Misteri yang belum juga terpecahkan. Penemuan mayatnya di Sungai Chao Phraya menggemparkan masyarakat Thailand dan juga dunia. RIP Nida Tangmo. Kasusnya ini membuat kita melihat kebelakang, bahwa banyak kasus kematian selebriti yang masih menjadi misteri. Salah satunya John Lennon.
Sudah 42 tahun berlalu, namun kematian John Lennon sang vokalis The Beatles masih menyisakan kesedihan dan tanda tanya besar di kalangan penggemarnya. Sebagian besar orang percaya bahwa pembunuhan dari John Lennon punya motif politik.
John Lennon sendiri terkenal dengan pandangan politiknya dan kata-katanya sendiri. Ia mengklaim bahwa dirinya tidak berpolitik. Kalimat ‘Give Peace a Chance’ banyak diartikan sebagai lagu perang yang radikal dan menyerempet ke arah politik.
Banyak juga orang yang percaya bahwa Lennon tewas dibunuh oleh badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA. Hal ini dilakukan karena untuk menghentikan aktivitasnya. Konspirasi mengejutkan menyebutkan bahwa Stephen King-lah yang menarik pelatuk untuk membunuh Lennon.
Seorang pria bernama Steve Lightfoot dari California, mengeluarkan tuduhan bahwa Stephen King, seorang novelis horor popular, telah membunuh John Lennon. Steve telah menggunakan banyak waktu untuk mencari tahu tentang semua ini. Ia terlihat suka dengan teori ini karena banyak orang yang mengenalnya sebagai seorang pria dengan van putih yang penuh dengan artikel yang ditempel di jendelanya.
Baca juga: “A Time Called You”, Drama Korea Netflix Terbaru Hadirkan Ahn Hyo Seop dan Jeon Ye Bin
Baca juga: Saksikan “Kiano La La La”, Majukan Dunia Film Anak Indonesia
Ia menuduh bahwa Stephen King membunuh John Lennon. Steve juga dikenal sebagai pria dengan situs web gila yang berisi kebenaran pembunuhan Lennon. Menurutnya, banyak sekali bukti dibalik berita Times, US News, World Report dan Newsweek. Dalam bentuk kode pemerintah, bersama dengan identitas pembunuh yang dicetak sebelum, selama dan setelah malam 8 Desember 1980 saat John Lennon dibunuh.
Dibalik dugaan kode pemerintah, konspirasi lain datang juga dari Steve yang mengatakan bahwa terdakwa David Chapman sebenarnya hanya aktor bayaran, pengganti Stephen King yang harus disalahkan. Menurut laporan polisi dan media, David Chapman baru saja mengambil tanda-tangan John Lennon beberapa jam sebelum ia membunuh Lennon, dan ada sebuah foto yang menjadi buktinya. Menurut Steve, dalam foto tersebut sebenarnya adalah Stephen King.
King diduga menembak Lennon sebanyak empat kali di belakang sebelum akhirnya ia melarikan diri dari tempat kejadian. Namun David Chapman menunggu polisi tiba saat sedang membaca buku “Catcher in The Rye”.
Steve juga mengklaim bahwa King tidak menyangkal membunuh Lennon. Steve hanya bermain dengan kata untuk menyangkal itu semua. Namun, mungkinkan seorang novelis terkenal benar-benar ada di balik semua ini? ataukah pemerintah AS yang sudah melakukan semua ini?
Semua konspirasi tentang kematian John Lennon belum terbukti kebenarannya hingga saat ini. Misteri yang tidak terpecahkan.* (PARISAINI R ZIDANIA)
Baca juga: Single Inferno Ada Season 2?