DEPOSTBALI,-Orang-orang di Amerika Utara selalu hati-hati dengan tanaman “berdaun tiga” terkenal ini. Poison ivy [Toxicodendron radicans] dan kerabat dekatnya poison sumac [T. vernix] beserta poison oak [T. diversilobum] adalah tanaman-tanaman yang mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai urushiol.
Poison ivy adalah kondisi di mana kulit mengalami reaksi alergi yang disebabkan oleh sebuah zat resin yang bernama “urushiol” pada dedaunan, batang, dan akar Ivy. Ivy adalah tumbuhan sejenis semak yang dapat menyebabkan iritasi parah pada kulit (kontak dermatitis).
Ini adalah tanaman yang minyak dalam getahnya yaitu urushiol merupakan iritan yang bisa menyebabkan reaksi alergi dan ruam. Bahkan, reaksi alergi bisa muncul meski tidak menyentuh langsung tanaman berdaun runcing ini. Minyak urushiol ini bisa tertinggal di peralatan berkebun, sepatu, bulu hewan peliharaan, dan banyak lagi.
Tanpa sengaja bergesekan dengan jejak dari daun beracun ini dapat menyebabkan iritasi kulit hingga rasa gatal luar biasa. Kulit yang terkena Poison Ivy dapat menjadi kering, merah, atau terasa terbakar. Apabila pohon dibakar, asap dari hasil pembakaran dapat mempengaruhi paru-paru Anda.
Gejala alergi yang muncul akibat tanaman beracun ini disebut dengan dermatitis kontak. Artinya, telah terjadi kontak dengan iritan urushiol meski tidak.
secara langsung. Selain itu, gejala yang biasanya muncul adalah:
-Bengkak
-Kemerahan
-Rasa gatal
-Luka yang terasa nyeri
-Kesulitan bernapas
Umumnya, ruam kemerahan akan muncul dalam rentang waktu 12 jam sejak pertama kali kontak dengan poison ivy. Dalam beberapa hari selanjutnya, ruam akan semakin banyak. Seberapa parahnya ruam di kulit bergantung pada berapa banyak urushiol yang mengenai kulit.
Baca juga: Catat Nomor Penting Ini, Upaya Hadapi Situsi Darurat Ketika Bepergian Jauh
Apakah poison ivy menular?
Tak perlu panik ketika ada anggota keluarga atau teman yang mengalami keracunan poison ivy. Sebab, kondisi ini tidak menular dari satu orang ke orang lainnya. Hanya saja, ada skenario penularan yang lain. Utamanya, ketika ada endapan minyak urushiol di perabotan, bulu hewan, atau pakaian dan bersentuhan dengan bagian tubuh lainnya.
Risiko menyebarnya reaksi alergi juga makin tinggi apabila pakaian yang dikenakan tidak langsung dicuci. Jadi, pastikan mencuci semua hal yang diperkirakan terkena minyak dari tanaman beracun ini.
Belum ada obat khusus untuk menangani keracunan atau alergi poison ivy. Meski demikian, biasanya kondisi ini akan mereda setelah dua sampai tiga pekan.
Pengobatan poison ivy dapat dilakukan dirumah dengan cara;
-Menenangkan kulit
Ada beberapa cara untuk menenangkan kulit yang mengalami iritasi, ruam, atau nyeri. Contohnya dengan berendam air hangat, memberikan kompres dingin, dan juga kompres hangat untuk meredakan rasa gatal.
-Aplikasikan lidah buaya
Untuk meredakan sensasi terbakar yang muncul sebagai reaksi alergi poison ivy, Anda bisa mengoleskan gel lidah buaya. Cara ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
-Membasuh kulit dan pakaian
Segera cuci area kulit yang mungkin telah bersentuhan dengan daun beracun. Tujuannya adalah mengurangi endapan minyak urushiol sehingga reaksi alerginya pun tidak terlalu parah. Selain itu, pastikan pula mencuci seluruh pakaian yang melekat di tubuh. Meski ruam memang tidak bisa menyebar ke area kulit lainnya, endapan minyak dari tanaman beracun ini bisa.
-Konsumsi antihistamin
Anda juga bisa mengonsumsi obat antihistamin yang dijual bebas di pasaran. Obat ini dapat dikonsumsi meski tidak ada resep dokter. Efek dari antihistamin dapat mengurangi rasa gatal serta membuat Anda bisa tidur lebih nyenyak.
Itulah sedikit edukasi tentang bahayanya tanaman Poison lvy, Semoga bermanfaat- RIRIN
Baca juga: Presiden Intruksikan Penanganan Korban dan Sampaikan Duka Cita Atas Gempa Cianjur