Tentara Israel Menembak Jurnalis Al-Jazeera

News —Kamis, 12 May 2022 14:29
    Bagikan  
Tentara Israel Menembak Jurnalis Al-Jazeera
Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh.* (FOTO: Twitter)


DEPOSTBALI,- Pasukan Israel menembak Jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh (51) yang sedang meliput serangan di Kota Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, Rabu (11/05/2022). Ia terkena peluru tajam dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Shireen Abdu Akleh (51) jurnalis veteran dari Al Jazeera ditembak di bagian wajah oleh tentara Israel. Saat itu, ia sedang meliput serangan militer Israel di sebuah Kamp Palestina di Tepi Barat yang diduduki rezim Zionis.

Gedung Putih mengecam aksi tentara Israel yang menembak mati jurnalis tersebut. Pemerintah Amerika Serikat juga menyebut kejahatan ini sebagai “penghinaan terhadap kebebasan pers dimana-mana.”

“Wartawan 51 tahun itu mengenakan rompi pers, ditembak di kepala saat meliput tentang serangan itu. Ia dipindahkan ke Rumah Sakit Ibn Sina dimana dia dinyatakan meninggal,” ujar laporan Middle East Eye, Rabu (11/05/2022).

“Wartawan lain bernama Ali Asmoadi, yang bekerja untuk surat kabar Al-Quds yang berbasis di Yerusalem, juga terluka oleh tembakan senjata dan dalam kondisi stabil,” tambah laporan tersebut.

Baca juga: Terjadi di Tahun 2008, “Kisah Pocong Ririn” Bagian 2

Salah satu wartawan Middle East Eye, Shatha Hanasyha mengatakan, ia dan sekelompok enam wartawan lainnya bersama Shireen Abu Akleh sedang bersama ketika mereka diserang oleh penembak jitu Israel.

Rombongan wartawan yang berada disana untuk meliput penggerebekan mendapatkan kecaman di pintu masuk utama kamp pengungsi Jenin, dekat bundaran utama.

Al Jazeera mengatakan beberapa saksi mata mengonfirmasi Shireen ditembak tidak dalam setelah tiba di kamp Pengungsi Jenin dan tidak ada pertenmpuran di daerah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera menyatakan sebuah pernyataan “Kami menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan mendiang rekan Shireen.”

Al Jazeera turut mendesak masyarakat Internasional untuk meminta pertanggung jawaban pasukan pendudukan Israel atas “penargetan dan pembuhan yang disengaja” terhadap Shireen Abu Akleh.* (melansir dari berbagai sumber / PARISAINI R ZIDANIA)

Baca juga: Ragam Motor Listrik Harga Terjangkau Siap Mengaspal di Indonesia

 

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait