Kurikulum Bisnis Digital, Adaptif dan Kompeten Terhadap Perubahan

News —Rabu, 12 Jan 2022 09:17
    Bagikan  
Kurikulum Bisnis Digital, Adaptif dan Kompeten Terhadap Perubahan
sumber foto: HUMAS JABAR

DEPOSTBALI (KOTA BOGOR), - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan kelas perdana kurikulum bisnis digital bagi siswa SMK Jawa Barat di SMK Negeri 1 Bogor, Selasa (11/1/2022). Program pelatihan kelas bisnis digital ini merupakan kerja sama Pemda Provinsi Jawa Barat dengan Shopee Indonesia.

Pelatihan bagi siswa SMK akan dilaksanakan mulai Januari 2022 dengan durasi selama enam sampai 12 bulan. Adapun jumlah SMK yang terlibat dalam kerja sama ini sebanyak 206 sekolah kejuruan.  Dari jumlah tersebut, ada sekitar 406 guru yang mengikuti training of trainer. Sedangkan jumlah siswa yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 26.312 siswa.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kurikulum bisnis digital ini diharapkan bisa menciptakan generasi penerus yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan tantangan global, sehingga lulusan SMK siap memasuki dunia kerja.

sumber foto:humas Jabar

"Dengan begitu anak-anak SMK Jawa Barat akan juara di bidang digital, akan banyak diserap pasar, dan didoakan juga mayoritas menjadi wirausaha," kata Ridwan Kamil.

Lahirnya kurikulum bisnis digital menjadi salah satu bentuk kekuatan di dunia pendidikan dalam beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan teknologi. Mengingat saat ini, Indonesia menghadapi dua disrupsi. Salah satunya adalah disrupsi 4.0. 

Baca juga: Semakin Tertata, Daya Tarik Pangandaran Makin Tinggi

Baca juga: Sekolah di Kota Bandung Mulai Jalankan PTM,SMP Negeri 43 Bandung.

Lewat kurikulum bisnis digital ini juga bisa memberi kesempatan kepada guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan atau soft skill dalam penyelenggaraan bisnis digital. Pembelajaran digital juga akan melahirkan wirausaha-wirausaha yang bisa menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kita tahu, SMK di Jawa Barat masih tertinggi dalam persentase penganggurannya. Artinya, kurikulumnya masih konvensional. Dunia sudah berubah, disrupsi sudah dating, ibaratnya tadi cuaca sudah mengancam tapi kita tidak melakukan perubahan dengan cara hidup kita," jelas pria yang kerap disapa Kang Emil ini.

"Cara di Jawa Barat adalah menggandeng institusi 4.0. Shopee adalah institusi 4.0 di bidang e-commerce maka ada kurikulum bisnis digital. Nanti ada kurikulum microsoft, kurikulum tambahan dari Hyundai, dari Samsung, dari semua  industri yang membuat SMK ini nantinya nyambung dengan kebutuhan kerja," imbuhnya.

Sementara itu, Head of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang mengatakan, persiapan kurikulum bisnis digital sudah direncanakan sejak Juni 2021. Perencanaan yang dimaksud meliputi sosialisasi kegiatan, penyusunan kurikulum, penyusunan bahan ajar dan modul.

Balques berharap kurikulum ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena lewat program ini dapat membuka kesempatan siswa-siswa SMK seluruh Indonesia bisa bergabung dan bekerja di Shopee, baik lewat program magang maupun peluang kerja tetap.

"Mudah-mudahan setelah berjuangan kurikulum selama 6 sampai 12 bulan. Bisa mendapatkan peluang satu magang, bisa juga peluang bekerja salah satunya di Shopee," ucapnya.* - SHA

Baca juga: Semakin Tertata, Daya Tarik Pangandaran Makin Tinggi

Baca juga: Sekolah di Kota Bandung Mulai Jalankan PTM,SMP Negeri 43 Bandung.


Editor: Admin
    Bagikan  

Berita Terkait