Cara Keja dan Efek Samping Vaksin Rabies

Kesehatan —Selasa, 20 Jun 2023 09:14
    Bagikan  
Cara Keja dan Efek Samping Vaksin Rabies
( FOTO :*PINTEREST )

DEPOSTBALI-, Pada dasarnya, vaksin rabies digunakan untuk melindungi tubuh dari virus rabies yang disebarkan oleh hewan pembawa virus. Biasanya, vaksin rabies diberikan sesegera mungkin setelah kamu terpapar dari virus.

Akan tetapi, jenis vaksin yang satu ini juga bisa diberikan sebelum seseorang terpapar virus rabies yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus rabies.

Misalnya, diberikan kepada dokter hewan, penangan hewan, atau seseorang yang akan menghabiskan lebih dari satu bulan di negara yang memiliki tingkat infeksi rabiesnya tinggi.

Efektivitas Vaksin Rabies

Sesuai namanya, vaksin rabies berperan untuk mencegah virus rabies menyerang sistem saraf. Ketika hewan pembawa virus rabies menggigit manusia, rabies akan menyerang sistem saraf dan menyebabkan kematian dalam beberapa hari.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid., gejalanya bisa diawali dengan perubahan perilaku yang menjadi lebih agresif, halusinasi, hingga kekakuan otot.

“Dalam waktu yang tidak lama, terjadi kejang dan gangguan kesadaran. Jika kondisi ini sudah terjadi, maka sulit bagi penderitanya untuk sembuh,” tuturnya.

Untuk itu, vaksin rabies perlu diberikan sesegera mungkin ketika seseorang terkena gigitan hewan yang menderita rabies. Terdapat dua jenis vaksin anti rabies, yaitu:

Baca juga: Resep Viral Seblak Cobek Mamang Rafael

1. Vaksin Anti Rabies (VAR)

Vaksin anti-rabies (VAR) dapat bekerja dengan cara merangsang sistem daya tahan tubuh untuk membentuk imunitas terhadap virus rabies.

Terdapat dua macam vaksin, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) yaitu vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP) atau vaksinasi untuk menghentikan menyebarnya rabies setelah paparan virus.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, ketika seseorang telah mendapatkan PrPP dan terkena rabies, ia masih tetap membutuhkan PEP.

2. Serum Anti Rabies (SAR)

Berbeda dengan VAR, serum anti rabies ini diberikan untuk menetralisir toksin rabies yang ada di dalam tubuh setelah seseorang digigit, dicakar, atau berisiko terkena infeksi rabies dari hewan. SAR umumnya hanya disuntikkan sebanyak satu kali di sekitar luka bekas gigitan atau cakaran.

Kapan Pemberian Vaksin Rabies Diberikan?

Mungkin kamu penasaran, vaksin rabies berapa kali disuntikkan kepada seseorang? Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, pemberian vaksin rabies diberikan sebanyak empat dosis vaksin.

Pemberian dosis pertama, harus diberikan sesegera mungkin setelah kamu terpapar virus rabies dari hewan. Kemudian, dosis tambahan harus diberikan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah vaksinasi pertama.

Bila sebelumnya telah memeroleh vaksinasi rabies, maka kamu hanya perlu mendapatkan 2 dosis vaksin rabies setelah terpapar.

Untuk orang dewasa, vaksin rabies harus disuntikkan di area lengan. Sedangkan pada anak-anak, mereka bisa mendapatkannya di area paha.

Efek Samping Vaksin Rabies

Sesungguhnya, tidak ada efek samping vaksin rabies khusus yang dirasakan oleh seseorang. Biasanya, gejala yang muncul hampir serupa dengan pemberian vaksin pada umumnya, seperti:

  • Nyeri di area suntikan
  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Gatal
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Nyeri otot
  • Pusing
  • Nyeri sendi
  • Demam

Pada beberapa orang, efek samping vaksin rabies mungkin dapat menyebabkan pingsan, perubahan penglihatan, atau telinga berdenging.

Baca juga: Makanan yang Berdampak Jerawat Makin Banyak dan Meradang

Editor: Widya
    Bagikan  

Berita Terkait