Mengenal Sejarah Hallowen yang Selalu Dirayakan Setiap 31 Oktober

Hiburan —Senin, 9 Oct 2023 14:18
    Bagikan  
Mengenal Sejarah Hallowen yang Selalu Dirayakan Setiap 31 Oktober
hallowen (foto:pinterest)

DEPOSTBALI-,  Tanggal 31 Oktober diperingati sebagai hari Halloween. Sebagian besar masyarakat di dunia pun ikut merayakannya. Perayaan Halloween biasanya identik dengan dandanan kostum horor dan tradisi berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya yang Merujuk pada istilah “Trick or Treat”.
Jika tuan rumah memilih “trick”, berarti anak-anak akan menjaili si pemilik rumah. Sebaliknya, jika memilih suguhan, tuan rumah biasanya akan memberikan sesuatu seperti permen.
Halloween telah menjadi tempat khusus dalam budata pop di seluruh dunia. Lalu bagaimana sejaran dan asal muasal perayaan Halloween?

Sejarah Hari Halloween
Melansir dari situs History, Hari Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Yakni ketika orang-orang menyalakan api setinggi langit dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai waktu untuk memperingati semua orang kudus atau All Saints Day dengan memasukkan beberapa tradisi Samhain.
Malam sebelum All Saints Day dikenal sebagai All Hallows Eve yang kini populer dengan Hari Halloween.
Seiring berjalannya waktu, Hari Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat dan mengukir labu atau jack-o-lantern. Ada juga yang mengadakan pesta mewah dengan mengenakan beragam kostum sambil makan-makan.

Baca juga: Inspirasi Desain Kamar Impian yang Bisa Kamu Coba di DIY

Asal-usul Hari Halloween
Hari Halloween tak terlepas dari perayaan tahun baru Bangsa Celtic pada 1 November. Bangsa Celtic adalah orang-orang yang hidup di daerah Eropa sekitar 2 ribu tahun yang lalu.
Hari tersebut menandai akhir musim panas dan awal musim dingin yang gelap dan dingin. Waktu musim dingin sering dikaitkan dengan kematian manusia.
Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, yakni peringatan hantu orang mati kembali ke bumi.
Saat perayaan, Bangsa Celtic mengenakan kostum yang biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang. Mereka juga saling menceritakan nasib satu sama lain.
Ketika perayaan selesai, mereka menyalakan kembali api yang telah mereka padamkan sebelumnya pada malam itu.
Api itu dianggap suci dan bisa membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang. (Siska Septiani)

Baca juga: Kisah Nyata Teror Pendaki Gunung Ciremai, Nyi Linggi: Kalian Semua Harus Mati!

Editor: Widya
    Bagikan  

Berita Terkait